TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Mantan pelatih caretaker Persik Kediri, Aris Budi Sulistyo berkeinginan bisa bertahan melatih PSBI Blitar di kompetisi musim depan. Setelah mundur dari melatih Persik, Aris memang melatih klub divisi utama, PSBI Blitar. Namun dia gagal membawa timnya lolos ke kasta tertinggi, yaitu Liga Super Indonesia.

"Saya sudah tidak mungkin kembali ke Persik, karena saya dianggap tidak sukses menangani Persik. Oleh karena itu, saya lebih tertarik untuk bertahan di PSBI, karena lokasinya dekat rumah saya di Gresik. Saya juga ingin membawa tim ini lolos ke babak 16 besar Divisi Utama. Syukur-syukur bisa membawa ke LSI," kata Aris kepada Harian Super Ball, Jumat (17/10/2014).

Menurut Aris, pihak manajemen PSBI juga sudah memberikan lampu hijau kepadanya. "Setelah gagal ke babak 16 besar, manajemen sempat meminta saya untuk menyiapkan materi pemain. Dengan begitu, sepertinya manajemen tertarik untuk memperpanjang kontrak saya sebagai pelatih," ucapnya.

Aris menjelaskan, jika kontraknya diperpanjang, dirinya akan melakukan persiapan minimal dua bulan sebelum kompetisi Divisi Utama musim depan dimulai. "Saya tidak mau mengulangi kegagalan di kompetisi musim ini. Saya akan mengevaluasi tim dan menciptakan tim dengan materi pemain yang bagus," imbuh Aris.

Menurut Aris, gagalnya PSBI ke babak 16 besar, karena dia hanya melatih di dua bulan terakhir. Kondisi pemain juga tidak sehat. "Tujuh pemain andalan terkena skorsing. Saya hanya bisa mengandalkan 16 pemain sisa saja. Ini membuat saya tidak bisa berbuat banyak," tutur Aris.

Keuangan manajemen yang tidak baik pun membuat Aris kesulitan untuk melakukan uji coba dengan tim-tim setara atau di atas PSBI. "Mudah-mudahan musim depan, keadaan keuangan PSBI bisa lebih baik. Sehingga target bisa didapatkan. Selain itu, saya juga bisa dengan mudah untuk melakukan uji coba dengan tim-tim besar dan bisa mendapatkan pemain yang berkualitas," papar Aris.