Arema Cronus Ajukan Protes Terancam Sanksi Komdis PSSI
Arema Cronus Indonesia terancam menggelar laga tanpa penonton menghadapi Persela Lamongan di Stadion Kanjuruhan
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Arema Cronus Indonesia terancam menggelar laga tanpa penonton menghadapi Persela Lamongan di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (25/10), dalam babak delapan besar Grup K Indonesia Super League (ISL) 2014.
Komisi Disiplin (Komdis) PSSI akan memberikan hukuman kepada tim berjuluk Singo Edan karena ulah oknum suporter Aremania yang menyalakan flare dan menyanyikan ungkapan bernada rasis di pertandingan melawan Persipura pada Minggu 12 Oktober 2014 lalu.
Dalam upaya untuk menghindari sanksi, perwakilan manajemen Arema Cronus menghadiri sidang dan menyampaikan laporan yang diminta Komdis PSSI di kantor PSSI, Jakarta, Kamis (23/10).
“Salah satu catatan yang disampaikan komdis kita bisa menangkap pelaku menyalakan flare dan apa hukuman yang dilakukan. Kami membentuk tim task force untuk mencari dan mengindentifikasi pelaku. Sudah kami temukan identitas pelaku,” ujar Iwan Budianto.
Dikesempatan itu, CEO Arema Cronus, Iwan Budianto, mengajukan proposal berisi 15 poin terkait perang melawan flare dan rasis. Ini dilakukan sebagai upaya agar diberikan hak untuk tetap melaksanakan pertandingan melawan Persela dengan penonton.
“Tetapi kami mengajukan proposal untuk perang melawan flare dan rasis. Sebanyak 15 poin di dalam proposal telah diterima Komdis PSSI. Ini menjadi hukuman dari kami ke depan untuk menjalankan proposal itu,” kata Iwan Budianto.
Manajemen Arema Cronus yang menghadiri sidang Komdis adalah CEO Arema Cronus, Iwan Budianto, Manager tim Ruddy Widodo, dan manager legal Arema Cronus Eko Hendro Prasetyo. Ketiganya, dari Jayapura langsung menuju Jakarta.
Tak hanya mereka, perwakilan Arema yang dari Malang juga bergabung ke Jakarta adalah Media Officer Cronus Sudarmaji, Ketua Panitia Pertandingan Cronus, Abdul Haris, serta lima perwakilan Aremania.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.