Persela Lamongan Jaga Gengsi dan Harga Diri sebagai Tuan Rumah
Didil Ludiyanto menargetkan mengakhiri babak delapan besar dengan happy ending. Didik ingin menjaga gengsi dan harga diri
Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Menjamu Persipura Jayapura pada laga terakhir di babak delapan besar Liga Super Indonesia (LSI) musim 2013/2014 di Stadion Surajaya, Lamongan, Jawa Timur, Rabu (29/10/2014), Persela Lamongan bermain lepas.
Tim berjuluk Laskar Joko Tingkir itu bermain lepas, karena sudah dipastikan tidak akan lolos ke babak semifinal. Pasalnya hingga saat ini Choirul Huda dan kawan-kawan baru mendapatkan satu poin dan menjadi juru kunci di klasemen grup.
Hal ini yang membuat asisten pelatih Persela Lamongan, Didik Ludiyanto mengaku, tidak mengejar apa-apa di laga itu. Melainkan hanya menargetkan mengakhiri babak delapan besar dengan happy ending. Didik ingin menjaga gengsi dan harga diri sebagai tuan rumah.
"Meski sudah tidak bisa lolos ke semifinal, tetapi pertandingan ini tetap penting. Kami bertekad untuk memenangkan laga untuk menjaga gengsi dan harga diri sebagai tuan rumah. Oleh karena itu, saya meminta seluruh pemain untuk tetap bertanding dengan serius dan total. Jangan main dengan main-main," ujar Didik kepada Harian Super Ball, Selasa (28/10/2014).
Pada laga itu, Didik bisa menurunkan semua pemainnya. Ini diyakini bisa menjadi modal bagus. "Saya optimis menghadapi Persipura, karena seluruh pemain bisa dimainkan. Apalagi di pertemuan sebelumnya kami berhasil mengalahkan Persipura," terang Didik.