Persib dan Persipura Sama-sama Ngotot
Dua tim terbaik yakni Persipura Jayapura dan Persib Bandung akan saling jegal pada partai final di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Kompetisi Indonesia Super League (ISL) telah memasuki partai puncak. Dua tim terbaik yakni Persipura Jayapura dan Persib Bandung akan saling jegal pada partai final di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (JSC) Palembang, Jumat (7/11) pukul 18.30 WIB (live RCTI).
Dalam konferensi pers di Hotel Horison Palembang, Kamis (6/11), kedua tim tampaknya sama-sama ngotot ingin memperebutkan gelar juara. Jika Persib ingin mengakhir puasa gelar selama 19 tahun atau sejak 1995, maka Persipura ingin mencetak sejarah menjadi tim pertama yang mampu menjadi juara ISL dua kali beruntun. Prestasi yang belum pernah bisa ditorehkan tim manapun di Liga Indonesia.
Sejak ISL digelar pertama kali pada 2008, memang belum ada klub yang mampu menjadi juara dalam dua musim secara beruntun. Persipura yang menjadi tim tersukses dengan tiga gelar juara ISL, selalu gagal mempertahankan gelar di musim berikutnya.
Boaz Solossa dkk menjadi juara pada ISL musim 2008/2009, runner-up 2009/2010, juara 2010/2011, runner-up 2011/2012 dan juara 2013. Kendati demikian, Persipura selalu mampu memastikan diri sebagai tim yang berada di posisi dua terbaik di setiap musim. Bahkan di jerseynya sudah melekat empat bintang tanda juara, satu lagi ditambah gelar jaura Liga Indonesia musim 2005.
Tidak heran jika Asisten Pelatih Persipura, Chris Leo Yarangga sangat berharap anak-anak asuhnya bisa memperoleh bintang kelima. Ditengah kondisi internal tim yang ditinggalkan Head Coach Jacksen F Tiago, merasa bangga pada timnya karena sukses melaju ke babak final.
Bahkan sejak tidak ditukangi pelatih asal Brasil itu Persipura mampu meraih kemenangan empat kali beruntun tanpa terkalahkan, saat menghadapi Pelita Bandung Raya (4/11), Persela Lamongan (29/10), Semen Padang (25/10) dan Arema Indonesia (21/10).
“Kita bicara dengan pemain dan semuanya siap. Kita ingin meraih kemenangan kelima (tanpa Jacksen) dan sekaligus memastikan bintang kelima,” katanya.
Menurutnya, sejauh ini kondisi timnya sangat baik, terkecuali bek Yohanis Tjoe saja yang masih cedera dan belum bisa dimainkan. Namun wing back kiri Ruben Karel Sanadi yang sempat absen akibat akumulasi kartu kuning kini sudah bisa dimainkan kembali.
“Kemungkinan besar kita akan pertahankan dream team kemarin (saat lawan PBR), mungkin Ruben saja yang dimainkan kembali,” ungkapnya
Chris menyakini starting eleven yang akan diturunkannya nanti bisa mengantisipasi gempuran Persib. Dia sadar kalau tim asal Bandung itu memiliki kekuatan merata, dengan setiap lini dihuni pemain-pemain Timnas Indonesia.
“Kita harus pressing, tidak boleh kasih kesempatan pegang bola. Kalau mereka sudah pegang bola, pemain harus segera berikan tekanan,” tegasnya.
Ditanya mengenai faktor pemain ke-12 yang dipastikan Persib lebih unggul dibandingkan Persipura? Chris menyatakan tidak ingin terpengaruh masalah suporter. Dia sadar kalau timnya akan minim dukungan karena wilayah yang jauh untuk datang ke Palembang. Sementara Persib dipastikan bakal mendapatkan dukungan dari ribuan bobotoh untuk memberikan dukungan moral.
”Saya tidak ingin terpengaruh (masalah suporter), kita terbiasa main di kandang lawan dengan tekanan suporter. Hanya permainan yang baik, itulah yang akan dilakukan (menghadapi tekanan suporter),” ucapnya.
Head Coach Persib, Djajang Nurjaman menyatakan bakal sekuat tenaga meraih kemenangan, meski lawan yang akan dihadapi merupakan tim sarat pengalaman dan bermental juara. Dia sudah berbicara langsung pada pemain dan semuanya bertekad ingin merebur gelar juara musim ini, meskipun secara head to head timnya tidak pernah menang dari Persipura dalam 10 laga terakhir sejak musim 2008.
“Kita lupakan statistik. Persib kali ini harus menang lawan Persipura,” tegasnya.
Djajang menyatakan seluruh pemainnya dalam kondisi siap tempur. Tidak ada yang cedera maupun akumulasi kartu kuning. Namun massa recovery yang menjadi persoalan tersendiri. Dia tidak ingin pemainnya mengalami anti klimaks, usai menekuk lawan tangguh Arema Indonesia 3-1 lewat babak perpanjangan waktu, Selasa (4/11) lalu.
“Pemain jelas kelelahan, tapi sudah lakukan hidroterapi agar otot-otot pemain kembali relax. Namun terpenting kita akan mengatasi kelelahan itu dengan motivasi dan semangat juang yang tinggi,” tegasnya.
Ditanya mengenai kondisi Persipura yang tidak dilatih lagi Jacksen F Tiago? Djajng malah mengkhawatirkan kekuatan Persipura akan semakin bertambah. Mereka pasti ingin memberikan pembuktian, kalau halnya tanpa kehadiran Jaksen pun para pemain masih bisa berprestasi.
“Justru inilah yang harus saya waspadai,” kata Djajang. (das)