TRIBUNNEWS.COM - Pemain bek dan kapten Timnas Gibraltar Roy Chipolina tertawa terbahak-bahak ketika ditanya wartawan tentang perasaannya bakal menghadapi Timnas Jerman, tim yang baru saja memenangi Piala Dunia 2014, pada putaran grup kualifikasi Piala Eropa, Sabtu besok.

"Untuk sekadar memberi Anda perspektif, ya. Kami ini pemain amatir pada liga mingguan sekitar 1,5 tahun lalu. Tapi sekarang, kami harus bermain melawan tim juara dunia. Saking tak percayanya, saya sering kali harus mencubit diri sendiri," ujar Chipolina seperti dikutip AP.

Gibraltar adalah anggota termuda dalam Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) yang masuk resmi mulai tahun 2013. Hanya ada tiga pemain profesional dalam Timnas Gibraltar, itu pun bermain di liga rendahan di Inggris. Adapun sebagian besar lainnya diambil dari pemain amatir, yang sehari-hari bekerja sebagai pemadam kebakaran, polisi, pelajar, peneliti, dan atau penjaga toko.

Chipolina misalnya, sehari-hari bekerja sebagai petugas bea cukai bagi negara dengan penduduk 30.000 orang dan luasnya hanya 7 km persegi. Dia biasa berlatih tiga kali sepekan, sepulang kerja. "Cukup sulit menyeimbangkan antara sepak bola, pekerjaan, dan keluarga, ditambah lagi istri yang mengeluh saat Anda harus pergi berlatih setiap malam untuk persiapan turnamen seperti ini," ujar pemain berusia 31 tahun itu.

Konsekuensi lain yang harus dihadapi para pemain amatir yang juga pegawai itu adalah masalah izin dari bos. Untuk menghadapi 10 laga putaran grup Piala Eropa ini, mereka harus absen selama 50 hari, padahal jatah libur tahunannya cuma 25 hari. "Harus pintar-pintar merayu bos, dan bilang pada keluarga bahwa kami tak akan pergi berlibur tahun ini," ujarnya.

Baca di Koran Super Ball, Jumat (14/11/2014)