Victor Laiyan: Aset Daerah Harus Diperhatikan
Selama ini menurut Laiyan, Pengcab dan Pengprov PBVSI di DKI Jakarta kerap mengambil atlet dari luar daerah untuk dibina.
Penulis: Murtopo
Editor: Dewi Pratiwi
Laporan Wartawan Harian Super Ball, Murtopo
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pelatih bola voli klub Maluku Jakarta, Victor Laiyan, mengatakan bahwa minimnya atlet bola voli level senior di DKI Jakarta lantaran selama ini Pengcab dan Pengprov PBVSI DKI Jakarta kurang memperhatikan atlet asal DKI Jakarta.
Menurutnya selama Pengcab dan Pengprov PBVSI di DKI Jakarta kerap mengambil atlet dari luar daerah untuk dibina. Setelah mereka mampu bermain baik atlet tersebut tidak bisa digunakan oleh DKI Jakarta untuk ajang kejuaraan level nasional seperti PON lantaran atlet tersebut kembali ke daerah masing-masing untuk membela daerahnya.
"Selama ini DKI Jakarta kesulitan mendapatkan atlet di ajang kejuaraan nasional, padahal atlet muda DKI Jakarta cukup banyak. Saya sendiri di Klub voli Maluku, melatih 50 atlet usia dini," ujar Victor yang selama ini melatih atlet voli yunior di Hall Voli Jakan Asia-Afrika Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Victor berharap Pengprov DKI Jakarta lebih mengutamakan atlet asal DKI Jakarta untuk pembinaan yang berjenjang. "Seperti halnya yan dilakukan oleh Jawa Timur dan Yogyakarta. Mereka sudah mengikat atlet asal daerah mereka sejak usia dini hingga level senior, sehingga ketika menghadapi ajak multi even level nasional mereka tidak kesulitan meracik sebuah tim," ujar Victor.
Lebih lanjut Victor mengatakan bahwa motivasi pemain muda di klub untuk bisa tampil memperkuat tim DKI Jakarta cukup tinggi. Mereka bisa diadu kebolehannya dengan atlet-atlet dari PPLP.
"Selama ini atlet dari klub hanya kurang jam terbang karena turnamen yang digelar juga minim. Hanya empat hingga lima turnamen setahunnya. Kami berharap perhatian kepada atlet muda bisa lebih baik lagi di tahun 2015 ini sehingga aset voli DKI Jakarta tersebut bisa berlaga di ajang PON Remaja dan juga PON," ujar Victor.