Hanya Manchester United Pilihan Realistis Bagi Lionel Messi
Mempertimbangkan Financial Fair Play, ada dua klub yang mampu membeli penyerang Barcelona Lionel Messi, yaitu Manchester United dan Real Madrid.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Secara finansial dan mempertimbangkan Financial Fair Play, ada dua klub yang mampu membeli penyerang Barcelona Lionel Messi, yaitu Manchester United dan Real Madrid.
Manchester United menjadi satu-satunya tujuan realistis dan ideal, mengingat sejarah rivalitas antara Barcelona dan Real Madrid.
Dalam kontrak saat ini, Messi memiliki klausul buy-out dengan nilai sekitar 196 juta poundsterling atau sekitar 3,75 triliun. Dengan begitu, jika Messi ingin pindah dan ada klub yang bersedia menebusnya, Barcelona harus melepas pemain terbaik mereka itu.
Menurut pakar keuangan sepak bola di Sheffield Hallam University, Rob Wilson, hanya Madrid dan MU yang memiliki penerimaan dan dana tunai untuk menebus klausul buy-out Messi.
Sebagai catatan, klub yang mengalami kerugian lebih dari 23,5 juta poundsterling atau sekitar 450 miliar selama tiga musim berturut-turut termasuk musim ini akan terkena sanksi Financial Fair Play (FFP) dari UEFA.
Namun, menurut Wilson, untuk transfer Messi, klub akan kesulitan membeli Messi sesuai persyaratan FFP, mengingat besarnya gaji Messi.
"Mempertimbangkan gaji, sekalipun impas, sebuah klub tak bisa tak melanggar FFP," ujar Wilson.
Klub selain MU dan Madrid bisa menghindari sanksi tersebut dengan mengubah sistem pembayaran, mencicil misalnya. Namun, menurut Wilson, Barcelona kemungkinan besar akan memilih sistem pelunasan langsung.
"Kecuali Messi betul-betul ingin pergi, kenapa Barcelona harus menerima itu (perubahan sistem pembayaran)?" ujar Wilson.
"Mengubah sistem pembayaran akan memudahkan Chelsea, Manchester City, Paris Saint-Germain, dan Bayern Muenchen (mendapatkan Messi). Namun, Manchester United meminta pembayaran dilunai secara langsung ketika menjual Cristiano Ronaldo (ke Real Madrid) dan saya menduga kuat hal ini akan berlaku untuk Messi," lanjut Wilson.