Tidak Lolos Verifikasi PT Liga Indonesia Tim Persiwa akhirnya Diliburkan Sementara
Persiwa tidak bisa berlaga di LSI musim depan. Hal ini membuat pelatih caretaker Persiwa Wamena, Mahmudiana kecewa.
Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
Laporan Wartawan Harian Super Ball, Sigit Nugroho
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Kabar tidak sedap menerpa Persiwa Wamena. Tim berjuluk Badai Pegunungan itu ditetapkan oleh PT Liga Indonesia (PT LI) tidak memenuhi syarat untuk berkompetisi di Liga Super Indonesia (LSI) musim depan. (Baca Juga: Persik dan Persiwa Sudah Final Pasti tak Ikut Indonesia Super League 2015)
CEO PT LI, Joko Driyono mengatakan, Persik Kediri tidak bisa mengikuti kompetisi LSI musim depan, karena kendala finansial yang lemah. Dana yang dimiliki peserta LSI musim depan, minimal Rp 15 miliar. Dengan demikian Persiwa tidak bisa berlaga di LSI musim depan, padahal tim asal Papua itu menjadi tim promosi. Hal ini membuat pelatih caretaker Persiwa Wamena, Mahmudiana kecewa.
Namun Mahmudiana tidak bisa berkata apa-apa, karena itu sudah keputusan final dari PT LI selaku penyelenggara kompetisi di Indonesia. "Ya, keputusan ini membuat saya dan seluruh pemain kecewa.Padahal kami sudah sangat senang dan menyiapkan diri dengan semaksimal mungkin jelang kompetisi LSI dimulai. Ternyata kami tidak bisa tampil di LSI," kata Mahmudiana kepada Harian Super Ball.
Mahmudiana pun tidak bisa menahan kekecewaan seluruh pemain. "Setelah mendapat kabar itu, pemain meninggalkan latihan dan saya tidak bisa menahannya, karena ini sudah keputusan resmi. Akhirnya saya memilih untuk meliburkan sementara kinerja tim. Setelah ada keputusan dari manajemen seperti apa, baru saya akan berusaha membangun dari awal lagi persiapan tim," ujar Mahmudiana.
Menurut Mahmudiana, dengan keputusan itu, seharusnya manajemen intropeksi diri, karena masalah finansial memang menjadi sesuatu hal penting untuk menjadi modal awal menjalani kompetisi LSI. "Daripada di tengah jalan kompetisi bermasalah, lebih baik sejak awal saja diputuskan di LSI atau tidak. Pasalnya PT LI membuat keputusan ini untuk kemajuan sepak bola di Indonesia. Keputusan ini menjadi bahan untuk intropeksi untuk manajemen agar benar-benar menyiapkan segala sesuatunya di kompetisi LSI," jelas Mahmudiana.
Dengan demikian, Persiwa hanya bisa tampil di kompetisi divisi utama. Mahmudiana pun tidak mempermasalahkan jika dia mendampingi Persiwa di divisi utama. Namun Mahmudiana tetap meminta manajemen mendukung penuh terhadap operasional pemain dan tim pelatih.
"Saya tidak masalah jika Persiwa main di LSI atau di divisi utama. Asalkan manajemen benar-benar mendukung sepenuhnya. Jadi sekarang saya sedang menunggu keputusan dari manajemen apakah akan dilanjutkan atau tidak," tambah Mahmudiana.
Jika ternyata manajemen Persiwa tidak lagi menghubunginya, Mahmudiana siap jika ada klub yang merekrutnya. "Saya siap membantu di klub mana pun. Asalkan jelas misi dan visinya. Manajemen juga menetapkan target yang pasti. Sehingga saya bisa bekerja dengan tenang dan fokus," jelasnya.
Jika manajemen Persiwa kembali memanggilnya untuk menangani Persiwa di divisi utama, Mahmudiana mengaku tidak akan mudah mengembalikan pemain yang sudah terlanjur kecewa. "Saya akan kesulitan memanggil kembali seluruh pemain yang sejak awal mereka sudah bersemangat main di LSI. Saya sudah mendapatkan 24 pemain yang teridiri dari 18 pemain yang dipertahankan dan enam pemain tambahan. Kalau sudah begini, saya harus melakukan pendekatan dengan pemain untuk mau kembali. Atau harus membentuk tim dari nol lagi. Tetapi itu semua tergantung dari komitmen manajemen. Sekarang saya sedang menunggu kabar dari manajemen saja," papar Mahmudiana.