Inzaghi Akui Mental AC Milan Runtuh
Mental kami runtuh ketika kalah dari Sassuolo, dan kini terulang lagi.
Penulis: Nurfahmi Budi
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - AC Milan gagal memanfaatkan momentum kebangkitan. Sebaliknya, mereka justru kembali merasakan rasa malu luar biasa. Rossoneri menyerah 0-1 kala menjamu Atalanta di Stadion San Siro, Minggu (18/1/2015)
Gol tunggal kemenangan Atalanta tercipta dari sebuah skema serangan balik. Germain Denis berhasil memanfaatkan lemahnya benteng pertahanan Milan untuk menaklukkan gawang Diego Lopez. Sepanjang babak pertama, Milan terus melancarkan serangan ke wilayah pertahanan Atalanta. Namun, anak asuh Stefano Coulantuono terus menumpuk para pemainnya di lini belakang.
Meski mampu mendominasi penguasaan bola dengan 69 persen dan melepaskan 15 tendangan sepanjang pertandingan, tuan rumah tetap tak mampu mencetak gol. Skor 1-0 bertahan hingga laga berakhir. Kekalahan ini menjadi kekalahan kelima Milan di Serie A musim 2014/15. Kekalahan ini membuat Milan tak beranjak dari posisi delapan dengan torehan 26 poin dari 19 laga.
Tak heran, Milan kalah dengan cara memalukan. Mereka sebenarnya mampu mendominasi jalannya laga. Statistik menunjukkan, Rossoneri sukses mencatatkan 64 persen penguasaan bola. Namun, efektivitas dan kreativitas mereka dalam permainan sangat miskin. Hal itu terbukti dari jumlah sepakan Milan yang dilepaskan di pertandingan itu.
Para pemain Milan hanya mampu melepaskan 4 sepakan ke arah gawang Atalanta. Bandingkan, Atalanta yang lebih sedikit mencatatkan penguasaan bola, justru mampu melesakkan 5 tendangan ke gawang dan satu di antaranya berbuah gol.
"Gaya main kami di awal musim tak keluar lagi di atas lapangan saat ini. Kami perlu kembali ke performa sebelum jeda Natal. Mental kami runtuh ketika kalah dari Sassuolo, dan kini terulang lagi. Sekarang kami beada dalam tekanan yang sangat kuat,” sebut Pelatih AC Milan, Filippo Inzaghi.
Di ajang Serie A, Milan hanya mampu mereguk dua poin dari empat laga terakhir mereka. Parahnya, dua pertandingan terakhir Serie A mereka di kandang selalu berujung kekalahan. Gelandang Riccardo Montolivo mengakui, permasalahan utama Il Diavolo Rosso adalah mental bertanding.
"Masalah kami adalah mental. Kami telah gagal untuk tetap aktif dan fokus selama 90 menit. Itulah perbedaan antara tim yang hebat dengan tim seperti kami yang hanya memiliki pemain hebat," kata Montolivo, di La Gazzetta dello Sport.
Bagi Atalanta, raihan tiga angka memberi mereka tambahan nafas untuk sejenak keluar dari bahaya zona degradasi. Saat ini, mereka berada di peringkat ke-15 dengan torehan 20 poin.