Sport Science Antarkan Atlit 'Dadakan' Raih Emas di PON
Bahkan penerapan sport science ini mampu mengantarkan atlit dadakan meraih juara satu.
Penulis: Syahrul Munir
Editor: Dewi Pratiwi
Super Ball/Feri Setiawan
Dokter Tim Nasional Senior dr Syarif Alwi saat berkunjung ke Redaksi Super Ball di Gedung Kompas Gramedia, Palmerah Barat, Jakarta, Rabu (3/9/2014). (Super Ball/Feri Setiawan)
Laporan Wartawan Harian Super Ball, Syahrul Munir
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Penerapan ilmu olah raga (sport science) yang dikolaborasikan dengan teknik-teknik ini mampu meningkatkan prestasi olah raga. Bahkan penerapan sport science ini mampu mengantarkan atlit dadakan meraih juara satu.
"Saya pernah membina atlit balap sepeda dari nol, belum pernah balapan meraih emas di PON tahun 1985. Itu dengan sport science," ujar Dokter Tim Nasional Indonesia Senior, Syarif Alwi Maruapey.
Saat itu, Syarif menjadi pelatih balap sepeda kontingen Kalimantan Timur di PON (Pekan Olah Raga Nasional) Tahun 1985. Ia mengantarkan Wiratno, atlit berusia 25 tahun menyabet medali emas dengan persiapan hanya 9 bulan.
BERITA REKOMENDASI