Ferry Paulus: Akuisisi Saham Persija Ditunda
Proses pembelian saham tahap awal kemungkinan akan dilaksanakan pekan depan tepatnya hari Rabu (11/2/2015).
Penulis: Jun Mahares
Editor: Dewi Pratiwi
Laporan Wartawan Harian Super Ball, Jun Mahares
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Jadwal pertemuan Persija Jakarta dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang semulai direncanakan pada Jumat (6/2/2015), mengalami penundaan. Proses pembelian saham tahap awal kemungkinan akan dilaksanakan pekan depan tepatnya hari Rabu (11/2/2015).
"Rencananya pertemuan akan digelar kembali, Rabu (11/2/2015). Kami harap bisa berjalan lancar dan yang terbaik buat Persija," kata Ferry Paulus, Presiden Klub Persija Jakarta.
Dalam beberapa kesempatan berbincang dengan Harian Super Ball, Ferry mengaku siap meletakkan jabatannya bila dirasa perlu. Namun, bentuk kerjasama harus jelas dan benar-benar memiliki prospek membesarkan klub kebanggaan warga Jakarta itu. (Baca Juga: Ferry Paulus Siap Kehilangan Jabatan Presiden Persija)
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membenarkan rencana pembelian 20 persen saham Persija. Ini merupakan langkah awal sekaligus ingin mendata aset keseluruhan klub berjulukan macan Kemayoran itu.(Baca Juga: Ahok Minta 20 Persen Saham Persija)
“Tahap awal, 20 persen kasih ke kita dulu. Termasuk aset tak berwujud yang bisa diidentifikasi (good will). Setelah itu baru kita lunasi sisanya,” kata pria yang akrab disapa Ahok di Jakarta, kemarin.
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengisyaratkan bakal melakukan perombakan manajemen Persija setelah diakuisisi salah satu Badan Usaha Milik Daerah DKI, PT Jakarta Popertindo (Jakpro).
Apalagi hingga saat ini manjemen tim Ibu Kota masih memiliki tunggakan gaji pemain dan ofisial senilai Rp1,8 miliar. Utang ini harus dilunasi sebelum tenggat waktu yang diberikan PT Liga Indonesia, yakni Selasa (13/2/2015).
Jika tidak mampu melunasi gaji pemainnya, Persija terancam larangan penggunaan tiga pemain asingnya dan hanya diperbolehkan mengggunakan 18 pemain lokal di kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2015.