Jafri Sastra Jadikan SSB sebagai Ladang Amal
Sebagai pelatih berlisensi A AFC itu, Jafri tidak mempermasalahkan jika ada pihak yang menertawakannya melatih di SSB.
Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
Laporan Wartawan Harian Super Ball, Sigit Nugroho
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pasca pemecatannya sebagai pelatih Semen Padang FC pada akhir Januari 2015, Jafri Sastra belum berencana untuk kembali melatih di klub profesional yang berlaga di Liga Super Indonesia (LSI) atau Divisi Utama (DU).
Bahkan Jafri menolak tawaran dari salah satu klub DU di Pulau Jawa. Dia justru aktif memberikan coaching clinic di sejumlah Sekolah Sepak Bola (SSB) di Padang.
Saat ini Jafri sedang aktif memberikan coaching clinic di sejumlah SSB di Padang. Dia juga kembali rajin menyambangi SSB PSTS Tabing, Padang yang didirikannya sejak 1995.
"Dalam satu minggu saya bisa dua sampai tiga kali datang ke SSB PSTS Tabing untuk membantu tim pelatih. Kalau nggak ada jadwal ke sana, saya juga sering dimintai tolong oleh SSB lain untuk melakukan coaching clinic," kata Jafri kepada Harian Super Ball, Rabu (11/2/2015).
Jafri menambahkan, sebagai pelatih yang menjadi profesinya, dia tidak bisa lepas dari dunia sepak bola. Namun saat ini dia jelas sulit melatih tim yang berlaga di LSI. Oleh karena itu, dia tidak mempermasalahkan untuk aktif di SSB.
"Bagi saya, aktif di SSB saya jadikan jalan sedekah atau amal untuk anak-anak. Oleh karena itu, saya bersedia memberikan coaching clinic di sejumlah SSB untuk anak-anak dari usia 8 tahun sampai 21 tahun," jelas Jafri.
Sebagai pelatih berlisensi A AFC itu, Jafri tidak mempermasalahkan jika ada pihak yang menertawakannya melatih di SSB. "Tujuan saya hanya ingin beramal dengan membagi ilmu sepak bola kepada anak-anak di Padang. Mereka juga berhak mendapatkan ilmu yang baik. Hanya dengan ilmu sepak bola inilah saya bisa bersedekah," tutur Jafri.