Persikad Depok Lebih Dikenal Ikon Kota Depok Bukan Belimbing
"Persikad lebih melekat di hati masyarakat dan lebih identik dengan Depok dibandingkan belimbing yang disebut-sebut sebagai ikon Depok."
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Warta Kota, Budi Malau
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Tidak adanya upaya serius Pemerintah Kota Depok membuat Persikad Depok sebagai klub sepak bola kebanggaan warga Depok terpaksa dibeli Purwakarta. Padahal selama ini Persikad Depok lebih dikenal sebagai ikon kota dibanding belimbing.
"Kalau mau jujur, Persikad lebih melekat di hati masyarakat dan lebih identik dengan Depok dibandingkan belimbing yang disebut-sebut sebagai ikon Depok," kata Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Depok Babai Suhaimi kepada Warta Kota, Minggu (15/2/2015).
Menurutnya, Persikad merupakan aset yang bisa memperkenalkan Depok ke seluruh Indonesia. Dijualnya Persikad ke Purwakarta sedikit banyak karena kesalahan Pemkot Depok. Karena selama ini Pemkot Depok dianggap tidak kreatif membantu dan mendukung keuangan Persikad dari luar APBD.
Babai mengakui klub sepak bola profesional dilarang menggunakan APBD. Namun banyak cara yang harusnya bisa dilakukan Pemkot Depok untuk menyelamatkan Persikad tetap di Depok, seperti menggaet kerjasama dengan swasta atau pelaku usaha.
"Kalau Pemkot yang meminta ke pelaku usaha dan pihak swasta di Depok, saya yakin mereka pasti mau berpartisipasi. Apalagi jika ada perjanjian business to business antara Persikad dengan pelaku usaha, misalnya dengan iklan produk di kostum atau lainnya. Tapi Pemkot Depok tidak melakukan upaya apa-apa. Ini tandanya mereka tak peduli olahraga dan tak peka kepada apa yang menjadi kebanggaan masyarakat Depok," kata Babai.
Sementara Purwakarta berhasil membeli Persikad Depok karena urunan PNS dengan bantuan dana dari pengusaha setempat. Babai mengatakan dijualnya Persikad menandakan ketidakpedulian Pemkot Depok atas dunia olahraga di Depok. Selain itu Pemkot Depok dianggap tidak peka atas klub kebanggan masyarakat Depok.
"Persikad sudah sangat luar biasa, dan telah mampu menembus Divisi Utama. Ini merupakan kebanggaan masyarakat Depok. Namun ternyata Pemkot tak peduli dan Persikad harus berpindah ke Purwakarta. Banyak masyarakat termasuk saya menyesalkan ini," kata Babai.