Persija Singkirkan Gap Kualitas Pemain Utama dan Pelapis
Kekalahan Persija dari Persela menjadi bahan evaluasi serius yang harus diselesaikan jika ingin meraih trofi di kasta tertinggi Tanah air.
Penulis: Jun Mahares
Editor: Dewi Pratiwi
Laporan Wartawan Harian Super Ball, Jun Mahares
TRIBUNEWS.COM,JAKARTA - Persija Jakarta masih memiliki pekerjaan rumah yang harus dibenahi menjelang kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2015. Satu di antaranya yaitu adanya gap kualitas antara pemain pelapis dan utama. Pelatih Persija Rahmad Darmawan belum puas atas penampilan lapis kedua kala beruji coba dengan Persela Lamongan di Jakarta, Minggu (1/3/2015). Mental bertanding dan efesiensi talenta muda pun masih perlu digembleng.
Persija yang tampil tanpa tujuh pemain pilarnya harus menyerah 0-1 dari Laskar Joko Tingkir. Ini menjadi bahan evaluasi serius yang harus diselesaikan jika ingin meraih trofi di kasta tertinggi Tanah Air. "Kualitas pemain sebenarnya merata. Yang membedakan adalah mental dan persepsi bermain yang saya inginkan. Ini menjadi pekerjaan yang harus dituntaskan di waktu sisa yang kita miliki," kata Rahmad Darmawan.
Duo gelandang tengah Mahardiga Lasut dan Adam Alis kesulitan mengembangkan permainan pada babak pertama melawan anak-anak Lamongan. Justru tim tamu yang mampu mendominasi sirkulasi bola di tengah melalui motor serangannya, Balsa Bojovic. Persija lebih banyak melakukan tembakan spekulasi dari luar kotak penalti dari kaki Adam dan Novri Setiawan. Kedua pemain ini tercatat melakukan tujuh percobaan dari 12 tembakan ke gawang Persela.
RD, sapaan Rahmad Darmawan, pun terpaksa menurunkan Stefano Lilipaly yang belum dalam kondisi fit 100 persen, pada babak kedua. Angkle-nya masih belum pulih total akibat berbenturan dengan Alan Aciar di sesi latihan. Gelandang sayap Ramdani Lestaluhu yang diturunkan pada babak kedua cukup membantu agresivitas serangan Persija. Hanya saja, sejumlah peluang yang dimiliki tak berujung gol. Termasuk sepakan bebas Bambang Pamungkas yang masih membentur tiang.
"Hasil ini jadi modal buat kami untuk semakin membaik. Karena, setiap tim harus siap menghadapi segala situasi termasuk cedera yang bisa mengganggu keseimbangan kekuatan. Saya ingin kekuatan tim tetap stabil meski ada rotasi," ujar pelatih yang mengantongi dua gelar juara LSI bersama Persipura Jayapura dan Sriwijaya FC.