Ini Rahasia Bradford City Menumbangkan Chelsea
John Muranka bukan orang yang kondang di luar Inggris. Dia adalah psikolog yang menangani para pemain Bantams, julukan bagi Bradford City.
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Saat Bradford City menumbangkan Chelsea, di putaran 4 turnamen Oiala FA, dunia pun terkejut dibuatnya. Bagaimana tidak, Chelsea sedang jaya-jayanya di Liga Inggris, sementara Bradford City adalah tim dari divisi League One, divisi ketiga di sepak bola Inggris, yang sangat kecil untuk diketahui masyarakat di luar Inggris. Namun itulah yang terjadi, ibarat Daud mengalahkan Goliat.
Perjalanan sukses Bradford City ternyata masih berlanjut. Di putaran 5 mereka mengalahkan Sunderland, juga tim dari Liga Inggris.Orang pun lantas bertanya-tanya, "apa rahasianya?" Tenyata rahasianya adalah John Muranka. Demikian diungkapkan Guardian.
Seperti juga halnya Bradford City, John Muranka bukan orang yang kondang di luar Inggris. Dia adalah psikolog yang menangani para pemain Bantams, julukan bagi Bradford City, antara lain James Hanson dan Billy Clarke, striker Bantams. Dia pun mendapat julukan "pelatih pikiran".
"Saya melatih striker untuk santai. Tugas mencetak gol itu kadang menjadi beban dan membuat tegang, yang hasilnya malah tidak positif. Maka saya melatih pikiran mereka untuk tenang," kata Muranka kepada Guardian.
Muranka pun memanfaatkan teknologi untuk melatih pikiran kliennya. Dia membuat rekaman instruksi yang bisa diunduh ke handphone striker tersebut, yang bisa didengarkan di kamar ganti menjelang pertandingan.
"Tubuh dan pikiran itu berkaitan. Untuk pemain bola, saat mereka membuat kesalahan, mental mereka terpengaruh dan permainan langsung memburuk. Saya melatih mereka untuk hidup saat itu saja, dan berpikir bagaimana melakukan sundulan, menendang, atau tekel berikutnya," kata fan berat Bradford City ini.
Keterlibatan Muranka dengan Bantams dimulai tahun 2010, saat dia memutuskan membantu tim yang dicintainya itu.
Muranka mengatakan dia hanya melengkapi sains dalam olahraga, seperti ilmu nutrisi, pembentukan fisik, dan komputerisasi performa. Melatih pikiran tujuannya adalah mengenyahkan pikiran negatif yang bisa menghambat performa atlet.
"Pikiran negatif itu selalu ada pada diri manusia, dan kadang melebihi pikiran positif. Pikiran negatif ini yang mengatakan, 'kamu tak bisa melakukan itu.' Pikiran negatif itu akan mempengaruhi tubuh, dan menyetelnya untuk sebuah kegagalan. Makanya saya melatih pikiran mereka untuk selalu positif," ujar psikolog berusia 57 tahun ini.
James Hanson menyatakan dia sangat terpukau dengan pelatihan pikiran ini. "Sejak saya menemui John, jumlah gol saya meningkat," katanya kepada Guardian.
Muranka bukan orang pertama yang menjadi "pelatih pikiran" di sepak bola Inggris, sebab pada tahun 1970-an, John Syer sudah terkenal sebagai "dokter pikiran" bagi para pemain Tottenham Hotspur.
Baca Selengkapnya di Harian Super Ball, Sabtu (7/3/2015)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.