Ini Bukan Saat yang Tepat Bagi Di Natale untuk Pensiun
Di usianya yang menginjak 37 tahun, Di Natale masih cukup produktif di lini depan.
Penulis: Willem Jonata
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEW.COM - Antonio Di Natale ternyata masih dibutuhkan Udinese. Legenda klub tersebut tampil gemilang di pekan ke-26 Serie A Italia.
Ia mencetak gol untuk menyamakan kedudukan saat Udinese menjamu Torino. Golnya jadi motivasi timnya dalam upaya meraih kemenangan pertama di lima laga terakhir.
Udinese menang 3-2 dari Torino, Minggu (8/3) malam. Posisi mereka di papan klasemen sementara naik ke peringkat 12.
Di usianya yang menginjak 37 tahun, Di Natale masih cukup produktif di lini depan. Belum kelihatan tanda-tanda penurunan performa seperti hnya striker klub lain yang seusia. Sebut saja Didier Drogba (Chelsea) dan Miroslav Klose (Lazio).
Musim ini Di Natale menciptakan 10 gol dari 22 pertandingan yang dimainkannya di Serie A. Empat gol lainnya ia ciptakan di ajang Coppa Italia dalam satu pertandingan.
Penampilannya benar-benar luar biasa. Itulah kenapa Di Natale masih saja ditemptkan sebagai ujung tombak.
Tak pelak, Andrea Stramaccioni, Pelatih Udinese merasa berat menerima kenyataan rencana Di Natale yang ingin gantung sepatu di musim panas tahun ini.
Ia menilai anak asuhnya itu, masih cukup pantas menempati posisi barisan depan Zebra kecil di musim berikutnya. Ia sadar sang kapten tak muda lagi. Tetapi ia masih punya rencana terhadap Di Natale dalam skuat Udinese.
“Tak masuk akal apabila dia pensiun di akhir musim ini. Saya akan berusaha meyakinkannya untuk mempertimbangkan rencananya dengan pertandingan tersisa musim ini. Mungkin memang dia tak bisa lagi bermain 38 pertandingan dalam satu musim. Tetapi untuk 20 laga, saya rasa dia masih bisa memberikan perbedaan dalam tim,” ucap Stramaccioni, seperti dikutip football-italia.net.
Wajar apabila Stramaccioni berat melepas Di Natale. Selama berseragam Udinese Di Natale telah mencetak 219 gol dan 61 asis dari 409 pertandingan di semua kompetisi. Ia hanya membutuhkan dua gol lagi untuk lewati rekor 205 gol milik Roberto Baggio di ajang Serie A. bukan mustahil rekor itu terlewati di musim ini.
Di laga kontra torino, Udinese tertinggal lebih dulu di babak pertama menit ke 15 lewat gol Fabio Quagliarella. Namun, dua menit berselang dengan kecepatan dan kegesitannya, Di Natale menyamakan kedudukan.
Pengalaman dan kedewasaannya di lapangan membuat rekan setimnya percaya bahwa Udinese punya peluang untuk membalikkan keadaan. Mereka membangun serangkaian serangan. Pertahanan Torino tertekan sampai akhirnya bek Cristian Molinaro melakukan kesalahan dengan gol bunuh diri.
Gol ketiga Udinese juga tak lepas dari peran Di Natale. Ia memberikan ais kepada Molla Wague yang menciptakan gol ketiga Udinese tak lama setelah turun minum. Setelah itu Udinese berusaha melakukan tekanan balik.
Tim besutan Giampiero Ventura ingin memperkecil kedudukan setelah tertinggal 3-1 dari tuan rumah. Torino mendominasi lapangan. Alhasil di menit ke 69 merek memperkecil kedudukn jadi 3-2 lewat gol yang diciptakan oleh Marco Benassi.
Namun, Di Natale memimpin skuat Udinese untuk bertahan dengan kompak. Sampai akhirnya peluit panjang tanda pertandingan usai dibunyikan oleh wasit.
“Saya pikir para pemain memberi penampilan terbaiknya. Kemenangan ini penting,” ucap Stramaccioni.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.