Pelatih Porto Yakin dengan Kemampuan Lini Depannya
Sumbangsih striker Yacine Brahimi tergolong mencolok. Ia sudah mencetak 10 gol dalam sepuluh penampilan, plus dua asis.
Penulis: Nurfahmi Budi
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - FC Basel juga diyakini ngotot untuk mencetak gol terlebih dulu, mengingat wakil Swiss ini membutuhkan hasil seri di luar skor 0-0.
“Tim tetap waspada. Tapi saya memiliki Casemiro dan Brahimi. Mereka semakin padu, meski bukan jaminan akan diturunkan secara bersamaan," kata Pelatih FC Porto, Juleon Lopetegui, dirilis A Bola, kemarin.
"Tapi saya harus jujur, sejak kehadiran mereka musim ini, kerja tim semakin menawan, terutama sangat terlihat pada tiga penampilan terakhir kami selepas ditahan imbang Basel,” tambahnya.
Sumbangsih striker Yacine Brahimi tergolong mencolok. Ia sudah mencetak 10 gol dalam sepuluh penampilan, plus dua asis.
Ia tergolong atraktif dengan rangkaian rata-rata 1,6 tembakan tepat sasaran per gim. Soal melayani striker, ia juga tergolong jago dengan kualitas umpan yang mencapai angka 87,9 persen.
Tak jauh beda dengan Brahimi, Casemiro juga berkembang selepas dipinjamkan Real Madrid. Di Porto, ia sudah mengemas tiga gol dalam 29 penampilan di semua laga.
Pemilik nama lengkap Carlos Henrique José Francisco Venâncio ini mampu menjelma menjadi gelandang pengangkut air yang sangat andal.
“Saya pikir dia satu di antara keputusan terbaik kami musim ini. Casemiro sanggup mengubah dirinya menjadi sosok pengendali lapangan yang menyenangkan. Dia akan menjadi lawan berat bagi gelandang lawan,” tutur Marco Streller, striker sekaligus kapten Basel.
Di area sentral, Porto memang mengandalkan Casemiro, Brahimi, Héctor Herrera, Oliver dan Ricardo Quaresma.
Mereka juga masih punya pemain berkualitas yang ada pada diri Juan Quintero, Evandro dan Ruben Neves. Mereka menjadi andalan untuk menyokong Vincent Aboubakar, pengganti posisi Jackson Martinez, yang dipastikan absen karena cedera.
Di kubu lawan, Pelatih Basel, Paulo Sousa menilai anak asuhnya tetap memiliki peluang besar secara tradisi tak punya sisi positif di sana.
“Jika mengacu sejarah, kami memang minor. Tapi, spirit tinggi akan membuat kami tampil beda,” ancam arsitek berkebangsaan Portugal itu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.