Pepe Reina Nasihati De Gea Agar Bertahan di MU
De Gea menjadi satu nama yang disebut, namun saya pikir dia harusnya senang karena bermain untuk Manchester United.
Penulis: Nurfahmi Budi
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Di tengah hiruk pikuk gelaran ragam pertandingan tengah pekan, baik kualifikasi Euro 2016 ataupun persahabatan, berhembus kabar tak sedap dari kubu Manchester United.
Kiper utama mereka, David De Gea digosipkan akan hengkang dari Old Trafford pada musim panas mendatang. Klub yang diyakini sedang merayu adalah Real Madrid, yang memang berhasrat mendatangkan De Gea guna menggantikan posisi Iker Casillas. Setelah itu, giliran Paris St Germain di urutan berikut, ditambah Barcelona yang juga terus mengincar kesempatan.
Rumors yang ada di sekitar De Gea membuat banyak pihak angkat bicara. Satu di antara yang berkomentar cukup banyak adalah Pepe Reina. Kiper Bayern Muenchen ini menegaskan, seharusnya De Gea tetap bertahan di The Red Devils. Apa alasan Reina, berikut petikan wawancara dengan eks Liverpool dan Napoli tersebut, disarikan dari Sport.es dan Bild.de
Q : Apa yang sesungguhnya ada di benak Anda terkait masa depan De Gea?
A :Dia adalah satu di antara kiper papan atas Eropa, bahkan dunia. Dia punya talenta luar biasa. Mungkin Real Madrid tengah mencari seorang kiper dan De Gea menjadi satu nama yang disebut, namun saya pikir dia harusnya senang karena bermain untuk Manchester United. Apa yang ditampilkan De Gea bersama United juga tak ada yang salah. Saya sangat paham iklim di Premier League. Memang, kendala utama adalah masalah mental, terutama berhadapan dengan kinerja kalangan media di negeri itu yang sangat kejam. Tapi justru itu yang akan membuat De Gea semakin kuat. Mentalnya bisa lebih terasah jika dia bertahan United.
Q : De Gea berambisi untuk menjadi kiper reguler di timnas, dan sudah jadi tradisi kalau sebagian besar kiper Spanyol diambil dari penjaga gawang yang bermain di La Liga. Pendapat Anda?
A : Mungkin itu benar, tapi tak seharusnya menjadi masalah besar bagi seorang De Gea. Dia tetap punya kualitas yang terjaga. Bedanya mungkin ada di sistem kepelatihan, yang berbeda antara di klub dan timnas. Itu bisa menjadi kendala, tapi selama ada komunikasi, seharusnya tak menjadi masalah.
Q : Menurut pandangan Anda, bagaimana sepak terjang De Gea di United selama ini?
A : Seperti yang saya katan di atas, dia sudah melakukan yang terbaik di lapangan. Soal ada pendapat miring yang mengatakan kualitasnya belum setara untuk mengenakan kostum United, itu urusan lain. Saya pikir United tak punya pilihan lain kecuali memasang De Gea. Itu menunjukkan sebenarnya kualitas De Gea masih terbaik di United. Reflek, pengalaman dan tingkah kalem di bawah mistar menjadi nilai lebih. Dia memang masih punya kekurangan, tapi seiring waktu, semua itu akan terkikis. Setiap kiper punya caranya tersendiri, dan saya pikir De Gea memang berada di trek yang benar.
Q : Bagaimana sebenarnya kualitas para kiper Spanyol, adakah yang sudah menonjol lagi?
A : Kami punya banyak stok kiper hebat sekarang. Tak sulit bagi siapapun yang berstatus pelatih timnas Spanyol di semua level untuk mengambil kiper. Dari yang saya tahu, selain De Gea, ada beberapa yang sudah mulai mendapat kepercayaan termasuk,, Sergio Asenjo. Lalu masih ada Diego Mariño (Villarreal), Rubén Blanco (Celta Vigo), Adrián Ortolá (Barcelona), Rubén Yáñez (Real Madrid) sampai Daniel Sotres (Recreativo Huelva). Mereka masih muda, di bawah usia 23 tahun dan sekarang sedang menapak jenjang yang benar. Saya pikir kami tak akan kehilangan talenta di sektor penjaga gawang.
Q : Mengenai Anda sendiri, bagaimana situasi di Bayern Muenchen?
A : Pelatih Josep Guardiola benar-benar membuka ruang kompetisi di fase latihan resmi, dan biasanya terjadi sehari sebelum laga yang sebenarnya. Manuel Neuer memang kiper brilian, begitu juga dengan kualitas Tom Starke. Saya senang bisa bergabung dengan Bayern Muenchen, sebuah tim dengan tradisi luar biasa. Banyak pelajaran berharga di sana, dan mungkin akan sangat berharga ketika saya pensiun nanti.
Q : Anda tak merasa tersisih?
A : Saya pikir tidak, karena Pep Guardiola memperlakukan kami sesuai aturan yang sudah disepakati bersama. Tak ada anak kesayangan, kecuali kalau pemain yang bersangkutan memang sedang tampil prima. Anda bisa lihat Robben, Mueller, Lewandowski sampai Gotze, bahkan mereka tak bisa memastikan bisa dimainkan atau tidak untuk pertandingan resmi berikutnya. Itulah yang membuat Bayern bisa dominan.