Pemain Berdarah Batak-Italia di Liga Australia Ini Bawa Brisbane Roar Youth Jadi Runner-up
Sammy, sapaannya, bersama Brisbane Roar Youth menyelesaikan musim kompetisi FNYL sebagai runner-up setelah kalah selisih gol dengan peringkat pertama
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Samuel Sibatuara, pemain Brisbane Roar Youth yang berdarah Batak-Australia-Italia, telah menyelesaikan musim kompetisi Foxtel National Youth League dengan torehan prestasi tiga gol dan menyumbang lebih dari 10 assist bagi timnya.
Sammy, sapaannya, bersama Brisbane Roar Youth menyelesaikan musim kompetisi FNYL sebagai runner-up setelah kalah selisih gol dengan peringkat pertama Melbourne City Youth.
Tantangan berikutnya, Sammy dan skuad Young Roar akan mengikuti turnamen sepak bola paling bergengsi di India dan bertanding melawan tim-tim dari klub legendaris Amerika Selatan dan Eropa.
Turnamen yang bertajuk Sait Nagjee Amarsee Memorial International Club Football Tournament 2015 diselenggarakan oleh Asosiasi Sepak Bola Distrik Kozhikode di negara bagian Kerala di barat daya India. Ini merupakan edisi ke-36 sejak turnamen ini diselenggarakan pertama kali pada tahun 1952.
Turnamen yang berlangsung selama 15 hari ini akan digelar pada tanggal 2-17 Mei diikuti oleh delapan tim dari delapan negara, yaitu Boca Junior dan Atletico River Plate (Argentina), Corinthians (Brasil), Maritim (Portugal), Steau Bucharest (Romania), Slovan Bratislava (Romania), Brisbane Roar (Australia), dan satu nama yang belum diumumkan dari klub India.
Sammy berterima kasih kepada Brisbane Roar yang telah memberi kesempatan kepada dirinya dan pemain muda lainnya untuk mengikuti turnamen ini.
“Kesempatan untuk bermain melawan klub seperti Boca Junior yang dulunya telah menghasilkan pemain kelas dunia seperti Diego Maradona adalah kesempatan yang besar bagi saya dan seluruh tim,” ucap Sammy.
“Ini akan menjadi pengalaman berharga dan memberi saya pandangan tentang level sepak bola saya saat ini dan sejauh mana saya telah berkembang.”
Sammy mengakui turnamen ini sangat berat dan penting bagi Young Roar. Hanya beberapa klub yang mendapat kesempatan untuk berpartisipasi dan Brisbane Roar mendapatkannya.
Tetapi, menurut dia, mereka telah bekerja keras baik di dalam maupun di luar lapangan. Selesai di peringkat kedua National Youth League merupakan langkah positif dan hadiah bagi kerja keras yang telah mereka lakukan.
“Saya sangat yakin dengan kemampuan kami bermain, kami hanya harus tetap berpegang pada struktur Roar, memainkan gaya sepak bola kami, dan tidak membiarkan turnamen memengaruhi penampilan kami,” ucap Sammy.
Skuad Young Roar telah bekerja keras dan melakukannya dengan baik di dalam ataupun di luar lapangan. Di bawah bimbingan tim pelatih berkualitas seperti John Sime, Ken Stead, dan pelatih sebelumnya, Jeff Hopkins, yang telah mendorong mereka dengan keras sehingga tidak ada alasan bagi skuad ini untuk tidak melakukan pekerjaan dengan baik.