Komite Eksekutif PSSI Periode Mendatang Manut Menpora dan BOPI atau FIFA?
Belum terpilih, namun anggota Komite Eksekutif PSSI periode mendatang mendapat tugas perdana soal penundaan ISL 2015
Penulis: Deodatus Pradipto
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Deodatus S Pradipto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belum terpilih, namun anggota Komite Eksekutif PSSI periode mendatang mendapat tugas perdana nan pelik.
Mereka harus bisa menemukan solusi untuk kembali menggelar kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015. Hal ini dikatakan oleh Exco PSSI, Erwin Budiawan, Jumat (10/4/2015).
"Telaah dan mencari apa jalan keluar menjadi tugas perdana Exco baru. Mereka yang akan mengambil keputusan strategis itu," jelas Erwin.
Keputusan strategis yang dimaksud Erwin terkait rekomendasi Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang meminta peserta ISL 2015 Arema Cronus dan Persebaya Surabaya dikeluarkan dari kompetisi lantaran belum memenuhi persyaratan yang diwajibkan.
BOPI menyiratkan bisa memberikan rekomendasi pembekuan keorganisasian PSSI lantaran dalam dua laga awal ISL 2015, dua klub tersebut masih dianggap sebagai peserta kompetisi.
Namun, FIFA selaku badan internasional yang menaungi persepakbolaan mengharuskan ISL tetap diikuti oleh 18 klub. Sanksi FIFA mengadang jika kompetisi hanya diikuti oleh 16 klub lewat dikeluarkannya dua klub di atas.
Atas dilema tersebut PSSI, melalui Exco, memutuskan untuk menghentikan sementara kompetisi ISL 2015. Keputusan ini berdasarkan proposal yang diajukan oleh PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi.
Kompetisi dihentikan terhitung sejak 12 April 2015 hingga keputusan yang akan diambil para Komite Eksekutif terpilih dari Kongres Luar Biasa PSSI di Surabaya, 18 April mendatang.
Para Komite Eksekutif yang terpilih dari Kongres Luar Biasa di Surabaya, 18 April mendatang, diharapkan memecahkan permasalahan ini.