Arif Affand Prihatin dengan Aksi Kekerasan Terhadap Saleh Mukadar
Mantan Ketua Umum Persebaya Arif Affandi mengaku prihatin dengan aksi kekerasan yang menimpa Saleh Ismail Mukadar
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Mantan Ketua Umum Persebaya Arif Affandi mengaku prihatin dengan aksi kekerasan yang menimpa Saleh Ismail Mukadar.
Aksi yang dilakukan sekelompok orang tersebut terjadi saat menjelang Kongres Luar Biasa PSSI yang digelar di Kota Surabaya.
Aksi kekerasan yang dilakukan sekelompok orang tersebut terjadi ketika talkshow di SBO TV dengan tema “Sepak Bola Surabaya dalam Bahaya !!” itu menghadirkan mantan Deputi Sekjen PSSI Saleh Ismail Mukadar, Joko Tetuko, Arif Affandi, Andi Slamet, Abdul Muis, dan Freddy Mully sebagai narasumber, pada Kamis (16/4/2015) malam.
“Saya menyayangkan dialog tersebut dibubarkan secara paksa. Saya agak prihatin,” kata Arif Affandi, Jumat (17/4/2015).
Mantan wakil walikota Surabaya ini menerangkan, dirinya diundang SBO TV sebagai salah satu narasumber pada acara dialog yang membahas tentang mencari solusi dualisme Persebaya.
“Saya dari awal konsisten bahwa Persebaya ini harus menjadi kebanggaan warga Surabaya dan menjadi ikon Surabaya. Faktual yang terjadi, konflik internal hingga menjadi dua Persebaya,” ujarnya.
Arif mengatakan, tadi malam saat menjadi narasumber, dirinya mengusulkan bahwa kuncinya untuk menyelesaikan dualisme Persebaya adalah La Nyalla Mattalitti bertemu dan duduk bareng bersama Saleh Mukadar.
“Kalau itu tidak mungkin, saya usulkan agar dua Persebaya ini di-merger dengan penyelesaian secara bisnis. Kalau tidak mungkin, ya sudah satu-satunya jalan ada dua klub di Surabaya, Persebaya A dan Persebaya B, karena masing-masing punya suporter dan pendukung,” terangnya sambil menambahkan, PSSI juga ikut bertanggungjawab terjadinya dualisme Persebaya.
“PSSI mau nggak mau harus ikut bertanggungjawab. Menurut saya, diizinkan saja semua untuk berkompetisi. Toh di luar negeri juga banyak satu kota ada 2 klub seperti ada Real Madrid dan Atletico Madrid, di Manchester ada Manchester United ada Manchester City. Jadi memungkinkan Kota Surabaya ada 2 klub yang ikut berkompetisi,” paparnya.
Yang Disesalkan, dialog yang dimulai pukul 19.30 wib dan dihadiri mantan Deputi Sekjen PSSI Saleh Ismail Mukadar, Joko Tetuko, Arif Affandi, Andi Slamet, Abdul Muis, dan Freddy Mully sebagai narasumber, tidak sampai selesai sesuai jadwal. Sebab, ada sekelompok orang menerobos masuk ke studio dan langsung marah-marah. Suasana di dalam studio pun mendadak jadi gaduh.
Salah seorang pria berkumis yang mengenakan topi dan berbaju hitam menghampiri Saleh Mukadar dan membentak-bentak. Dia menuding Saleh sebagai perusuh Surabaya.
Tiba-tiba, Saleh ditampar oleh pria tersebut. Tidak ada satu pun orang yang ada di dalam studio yang berusaha menghentikan kejadian tersebut. Talkshow pun langsung dihentikan.
“Saya prihatin dan kejadian ini bisa membantu dalam mencari solusi untuk menyelesaikan permasalahan dualisme Persebaya. Dan juga bisa memperuncing dan sulit mempertemukan antara Pak Nyala dan Pak Saleh,” katanya.
Bahkan saat terjadi kericuhan tersebut, terdengar suara kata-kata ‘bunuh bunuh’. Namun, Arif mengaku tidak mendengar kata-kata tersebut.
“Saya nggak dengar itu, nggak tahu kalau yang lain ada yang mendengarnya,” tandasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.