Berti Tutuarima: Kisruh Sepak Bola Rugikan Pemain Persija Jakarta
Berti mendukung niat Menpora untuk meningkatkan kualitas kompetisi LSI. Langkah benar yang sudah dilakukan adalah menekankan verifikasi.
Penulis: Jun Mahares
Editor: Dewi Pratiwi
Laporan Wartawan Harian Super Ball, Jun Mahares
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Mantan pemain tim nasional sepak bola Indonesia Berti Tutuarima mengkhawatirkan nasib pemain Persija Jakarta. Kisruh sepak bola nasional yang kian memanas justru makin merugikan pemain.
Berti menegaskan tidak memiliki kepentingan dari kelompok pejabat olahraga yang tengah bertikai. Di mana Menpora Imam Nahrawi akhirnya mengeluarkan surat pembekuan PSSI dan segala aktivitasnya.
Di satu sisi, mantan pemain Persija itu mendukung niat Menpora untuk meningkatkan kualitas kompetisi LSI. Langkah benar yang sudah dilakukan adalah menekankan verifikasi sesuai dengan standar FIFA dan AFC.
"Banyak tim tidak siap secara finansial tetap diikutkan, termasuk Persija. Buktinya, hampir setiap musim gaji pemainnya ditunggak. Ini karena pembiaran dari awal kompetisi," kata Berti yang dihubungi Harian Super Ball di Jakarta, Sabtu (18/4).
Pembekuan PSSI dikhawatirkan bakal menunda kompetisi atau bahkan terhenti di tengah jalan. Ini akan merugikan pemain dan ofisial yang menggantungkan hidupnya di sepak bola.
"Tidak semua pemain memiliki usaha. Banyak dari mereka yang hanya mengandalkan kemampuannya di sepak bola untuk membiayai keluarga. Dampak negatif ini yang harus juga dipikirkan Menpora," ujar Berti.
Mantan pemain PSSI A itu berharap pembenahan kompetisi harus total dilakukan. Ini semata-mata untuk meraih prestasi yang dicita-citakan masyarakat Indonesia.
"Tidak masalah kita harus mundur sebentar untuk maju. PSSI harus dihuni orang-orang bola yang memiliki hati dan tujuan lurus. Pemimpin klub juga harus kompeten, tidak boleh asal-asalan dan berakibat menunggak gaji," ujarnya.