Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Berti Tutuarima: Kisruh Sepak Bola Rugikan Pemain Persija Jakarta

Berti mendukung niat Menpora untuk meningkatkan kualitas kompetisi LSI. Langkah benar yang sudah dilakukan adalah menekankan verifikasi.

Penulis: Jun Mahares
Editor: Dewi Pratiwi
zoom-in Berti Tutuarima: Kisruh Sepak Bola Rugikan Pemain Persija Jakarta
SURYA/HABIBUR ROHMAN
Ribuan Bonek mania memadati Jl Embong Malang mendekati area kongres Luar Biasa PSSI di Hotel JW Marriot Surabaya, Sabtu (18/4/2015). Mereka melakukan orasi, bernyanyi, menyalakan Flare dan Petasan. Adanya aksi ini berakibat ditutupnya beberapa ruas alur lalu lintas tengah kota. SURYA/HABIBUR ROHMAN 

Laporan Wartawan Harian Super Ball, Jun Mahares

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Mantan pemain tim nasional sepak bola Indonesia Berti Tutuarima mengkhawatirkan nasib pemain Persija Jakarta. Kisruh sepak bola nasional yang kian memanas justru makin merugikan pemain.

Berti menegaskan tidak memiliki kepentingan dari kelompok pejabat olahraga yang tengah bertikai. Di mana Menpora Imam Nahrawi akhirnya mengeluarkan surat pembekuan PSSI dan segala aktivitasnya.

Di satu sisi, mantan pemain Persija itu mendukung niat Menpora untuk meningkatkan kualitas kompetisi LSI. Langkah benar yang sudah dilakukan adalah menekankan verifikasi sesuai dengan standar FIFA dan AFC.

"Banyak tim tidak siap secara finansial tetap diikutkan, termasuk Persija. Buktinya, hampir setiap musim gaji pemainnya ditunggak. Ini karena pembiaran dari awal kompetisi," kata Berti yang dihubungi Harian Super Ball di Jakarta, Sabtu (18/4).

Pembekuan PSSI dikhawatirkan bakal menunda kompetisi atau bahkan terhenti di tengah jalan. Ini akan merugikan pemain dan ofisial yang menggantungkan hidupnya di sepak bola.

"Tidak semua pemain memiliki usaha. Banyak dari mereka yang hanya mengandalkan kemampuannya di sepak bola untuk membiayai keluarga. Dampak negatif ini yang harus juga dipikirkan Menpora," ujar Berti.

BERITA TERKAIT

Mantan pemain PSSI A itu berharap pembenahan kompetisi harus total dilakukan. Ini semata-mata untuk meraih prestasi yang dicita-citakan masyarakat Indonesia.

"Tidak masalah kita harus mundur sebentar untuk maju. PSSI harus dihuni orang-orang bola yang memiliki hati dan tujuan lurus. Pemimpin klub juga harus kompeten, tidak boleh asal-asalan dan berakibat menunggak gaji," ujarnya.

Sumber: Super Skor
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas