Semen Padang Berharap Pembekuan Dicabut dan LSI Kembali Digelar
Jika perlu masalah dualisme legalitas dua klub itu diselesaikan secara hukum atau di mejau hijau.
Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
Laporan Wartawan Harian Super Ball, Sigit Nugroho
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Direktur Teknik Semen Padang (SP) FC, Asdian berharap kisruh antara Menpora Imam Nahrawi dan PSSI berakhir, sehingga pembekuan terhadap PSSI dicabut. Kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) yang sebelumnya ditunda kembali digelar.
"Kami meminta kedua belah pihak untuk berpikir jernih, karena masalah ini terkait dengan kepentingan bangsa. Jika pembekuan itu tidak bisa dicabut, maka sepak bola kita bisa mati. Malu kita dengan negara-negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura yang perkembanan sepakbolanya lebih baik," kata Asdian kepada Harian Super Ball, Senin (20/4/2015).
Asdian menerangkan, jika Menpora dan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) keberatan dengan keikutsertaan Arema dan Persebaya Surabaya yang dinilai masih bermasalah legalitasnya, sebaiknya jangan justru PSSI yang menjadi sasaran dengan membekukan federasi sepak bola tertinggi di Indonesia itu.
"Sebaiknya Menpora harus menyelesaikannya dengan minta bantuan PSSI untuk menghadirkan seluruh manajemen Arema dan Persebaya yang statusnya dualisme itu. Minta keterangan dari mereka untuk mengetahui sejarah pendirian dua klub tersebut. Setelah mengetahui mana yang sah, salah satu klub dicoret," terang Asdian.
Jika perlu masalah dualisme legalitas dua klub itu diselesaikan secara hukum atau di mejau hijau. Setelah mengetahui mana yang legal, Menpora bisa mengeluarkan rekomendasi untuk ikut kompetisi LSI.
"Jangan seperti sekarang, sasarannya malah ke pembekuan PSSI. Akibatnya 16 klub LSI lain jadi korban," ucap Asdian.