Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Kompetisi Makin Gelap, Rahmad Darmawan Kesulitan Susun Program Tim

Pelatih utama Persija Rahmad Darmawan mengaku masih menunggu perintah dari manajemen terkait aktivitas Persija.

Penulis: Jun Mahares
Editor: Dewi Pratiwi
zoom-in Kompetisi Makin Gelap, Rahmad Darmawan Kesulitan Susun Program Tim
SUPER BALL/ FERI SETIAWAN
Pelatih Persija Jakarta, Rahmad Darmawan saat melawan Persebaya Surabaya, pada pertandingan SCM Cup 2015 di Stadion H Agus Salim, Padang, Sumatera Barat, Senin (19/1/2015). Pertandingan berakhir imbang dengan skor 1-1, yang dihasilkan oleh pemain Persija Ambrizal dan penalti oleh pemain Persebaya, Octavio Dutra. SUPER BALL / FERI SETIAWAN 

Laporan Wartawan Harian Super Ball, Jun Mahares

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Nasib Persija Jakarta makin gelap. Itu setelah pertemuan antara Kementrian Pemuda dan Olahraga dan 18 klub LSI berlangsung deadlock.

Tim pelatih pun mengaku kesulitan menyusun program latihan. Pelatih utama Persija Rahmad Darmawan mengaku masih menunggu perintah dari manajemen terkait aktivitas Persija.

"Saat ini tim diliburkan sampai ada pemberitahuan lebih lanjut dari manajemen. Kami (pelatih) juga bingung menyusun program jika belum ada kejelasan kapan kompetisi dilanjutkan," kata Rahmad Darmawan.

Pelatih yang akrab disapa RD itu berharap kompetisi tetap berjalan meski terjadi konflik antara Kemenpora dan PSSI. Kedua pihak, kata RD, mesti bersepakat untuk memperbaiki sepak bola nasional. Bukan justru merusak tatanan positif yang sudah ada.

Pertemuan antara Menpora dan 18 perwakilan klub LSI, Senin (27/4/2015), belum membuahkan hasil. Di satu sisi Menpora Imam Nahrawi menegaskan kompetisi bisa berjalan dengan 18 klub yang sudah ada, namun tidak dikelola oleh PSSI yang telah dibekukan sebelumnya.

Menpora menginginkan kompetisi dikelola tim transisi hingga sanksi PSSI tuntas. Sementara perwakilan klub LSI tidak setuju untuk memutar liga tanpa naungan dari induk cabang sepak bola Tanah Air, PSSI.

BERITA TERKAIT

"Kalau begini pemain dan pelatih sepak bola yang jadi korban. Pekerjaan kami terhenti, otomatis pendapatan juga terhambat. Kami harap mereka segera menemukan solusi," ujar pelatih 48 tahun itu.

Selain dirundung ketidakjelasan jadwal kompetisi, tim berjuluk Macan Kemayoran juga memiliki problem internal. Kasus penunggakan gaji pemain masih belum diselesaikan manajemen.

Bambang Pamungkas dkk juga sempat menggelar aksi mogok berlatih sejak Senin (13/4/2015) sebagai bentuk protes terhadap penunggakan gaji. Namun, mayoritas pemain akhirnya bersedia bertolak ke Papua untuk menghadapi Persipura Jayapura, Sabtu (25/4/2015).

Sayangnya, kunjungan anak-anak Jakarta ke Papua menjadi sia-sia. Pertandingan batal digelar karena tak mendapat izin dari pihak kepolisian atas perintah Menpora yang membekukan PSSI dan segala aktivitasnya.

Sumber: Super Skor
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas