Rocky Bebena: Jangan Ciptakan Masalah di Atas Masalah
Ngototnya Menpora membentuk tim transisi dan membekukan PSSI, ucap Rocky, justru akan membuat sepakbola dalam negeri jadi mundur.
Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
Laporan Wartawan Harian Super Ball, Sigit Nugroho
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Menpora Imam Nahrawi telah bertemu dengan perwakilan 18 klub peserta kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2015 dan PT Liga Indonesia (PT LI) selaku operator kompetisi pada Senin (27/4/2015).
Namun pertemuan itu tidak menemui jalan keluar atau kesepakatan apapun. Menpora menawarkan PT LI untuk tetap mengelola kompetisi LSI bersama tim bentukan Kemenpora yaitu tim transisi.
Akhirnya seluruh klub peserta LSI pun menolak. Mereka menuntut bahwa kompetisi harus tetap di bawah naungan PSSI, bukan pihak lain. Dengan kata lain, pembekuan terhadap PSSI harus dibatalkan.
Sekretaris Umum Perspura Jayapura, Rocky Bebena mengatakan, seharusnya Menpora jangan menciptakan masalah di atas masalah.
"Yang berhak menyelenggarakan kompetisi itu tetap PT LI sebagai operator di bawah PSSI. Jika tim transisi yang mengelola kompetisi sudah suatu kesalahan dan masalah. Apalagi Menpora sudah membekukan PSSI. Jadi sebaiknya Menpora jangan menciptakan masalah di atas masalah," kata Rocky kepada Harian Super Ball, Selasa (28/4/2015).
Menurut Rocky, tim transisi tidak mungkin bisa menggelar kompetisi LSI, karena mereka tidak memiliki perangkat pertandingan. Seluruh klub pun tidak bersedia, karena tunduk dengan aturan dari PSSI.
"Tim transisi itu bisa dibentuk, jika kondisi negara kita dalam keadaan darurat. Sedangkan kondisi negara kita kan tidak ada masalah apa-apa. Jadi kalau kami ikut kompetisi yang dinaungi oleh tim transisi justru menyalahi aturan PSSI. Kompetisi pun tidak akan diakui oleh PSSI dan FIFA. Ini sama saja kompetisi ilegal dan kami bisa dikenakan sanksi oleh FIFA," ujar Rocky.
Ngototnya Menpora membentuk tim transisi dan membekukan PSSI, ucap Rocky, justru akan membuat sepakbola dalam negeri jadi mundur.
"Sepakbola kita bisa jadi mundur seperti tahun 1950-an. Kami tidak mau itu terjadi. Bagi kami, siapapun yang mengurus PSSI, akan tetap kami ikuti. Karena sebagai anggota, kami tunduk dengan aturan dari PSSI, termasuk kompetisi yang dijalankan PSSI. Jadi tidak mungkin jika kami ikut kompetisi yang dijalankan tim transisi," tutur Rocky.
Rocky menambahkan, niatan Menpora untuk memperbaiki PSSI memang sesuatu yang baik, tetapi tidak bisa dilakukan secara frontal seperti sekarang ini.
"Perbaikan harus dilakukan bertahap sambil tetap menggelar kompetisi. Kalau dibilang ada permainan di sepakbola kita, di liga Italia yang hebat itu saja masih ditemukan skandal. Sebaiknya Menpora jangan beropini tanpa adanya bukti. Jadi untuk membenahinya tetap berdasarkan mekanisme organisasi. Menpora bisa berkoordinasi dengan PSSI untuk memperbaiki sistem sepakbola kita. Bukannya justru membekukan PSSI," imbuh Rocky.