Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Rudy Keltjes: Tangkap Saja Perusak Sepak Bola

Rudy yakin Menpora punya niat baik untuk memperbaiki sepak bola di Indonesia, namun cara yang dipilih tidak tepat dan cenderung memaksakan kehendak.

Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
zoom-in Rudy Keltjes: Tangkap Saja Perusak Sepak Bola
indolah.com
Rudy William Keltjes 

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Kisruh antara Menpora Imam Nahrawi dengan PSSI mendapat tanggapan dari mantan pelatih PSM Makassar, Rudy Keltjes.

Menurut Rudy, pembekuan PSSI oleh Menpora bukan tindakan yang tepat. Pasalnya imbas dari pembekuan itu, kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) dan Divisi Utama (DU) tidak berjalan hingga sekarang.

Menpora meminta pihak kepolisian tidak memberikan izin bertanding bagi seluruh klub sepak bola di Indonesia. Walhasil sampai sekarang belum diketahui kapan kompetisi bisa digelar kembali.

"Kalau sudah begini yang dirugikan ya pemain yang main di klub-klub kecil. Untuk pemain besar dengan gaji tinggi mungkin tidak masalah, karena mereka masih memiliki tabungan yang banyak. Tetapi pemain dengan bayaran kecil tentu kasihan. Mereka harus menggadaikan motor atau hartanya untuk menghidupi keluarganya," kata Rudy kepada Harian Super Ball, Jumat (1/5/2015).

Rudy yang juga menjabat sebagai Penasehat Teknis Badan Tim Nasional (BTN) PSSI itu, mengaku tidak mengerti dengan keputusan Menpora yang membekukan PSSI tetapi meminta kompetisi dilanjutkan.

"Kalau sudah dibekukan, bagaimana PSSI bisa menggelar kompetisi. Jika Menpora maunya kompetisi digelar oleh tim transisi, lalu dari mana perangkat pertandingannya. Karena yang memiliki perangkat pertandingan ya PSSI. Jadi keputusan Menpora itu tidak jelas," ucap Rudy.

Rudy menerangkan, dengan berhentinya kompetisi, justru Indonesia akan kehilangan potensi menemukan pemain bagus, seperti Firman Utina dan Bayu Gatra. Padahal saat ini, timnas Indonesia membutuhkan pemain-pemain hebat agar bisa mengukir prestasi membanggakan.

Berita Rekomendasi

"Temuan pemain-pemain hebat di timnas diawali dari klub-klub. Kalau klub tidak bisa bertanding, bagaimana kita bisa mendapatkan pemain berkualitas. Akan banyak talenta-talenta luar biasa negeri ini yang tidak memiliki kesempatan. Kompetisi juga mengangkat unsur kedaerahan, karena banyak pemain-pemain di daerah yang berpotensi menjadi pemain masa depan," terang Rudy.

Menurut Rudy, jika alasan Menpora membekukan PSSI untuk memperbaiki sistem sepakbola di Indonesia, sebaiknya dilakukan dengan bersama-sama dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

"Jika ada pihak-pihak yang merusak sepak bola, tangkap saja. Kalau perlu ditembak mati. Vietnam pernah menangkapi perusak sepak bola, seperti mafia. Hasilnya Vietnam menjadi lebih baik dan prestasinya lumayan bagus," ujar Rudy.

Mafia di sepak bola sudah ada sejak lama dan para pengurus PSSI sudah berusaha memberantasnya tanpa membekukan organisasi dan kompetisi.

"Mafia sepak bola ada di seluruh dunia, tinggal kita yang menanganinya seperti apa. Saat saya menjadi pemain, PSSI sudah berusaha melakukan pemberantasan terhadap mafia," jelas Rudy.

Rudy yakin Menpora punya niat baik untuk memperbaiki sepak bola di Indonesia, namun cara yang dipilih tidak tepat dan cenderung memaksakan kehendak.

"Saya yakin Imam Nahrawi itu orang baik, tetapi saya berharap para pembisik di sekitarnya jangan memberikan masukan yang tidak benar. Sebaiknya Menpora mempertimbangkan ekses dari pembekuan ini," tutur Rudy.

Rudy menambahkan, untuk menyelesaikan kekisruhan sepak bola ini bisa diselesaikan dengan kedua belah pihak tidak lagi mengedepankan ego masing-masing.

"Menurut saya cara menyelesaikan masalah ini dengan duduk bersama. Lepaskan ego masing-masing. Semua harus bijaksana dalam memberikan ide jalan keluar. Jangan utamakan kepentingan tertentu. Pikirkan nasib perbaikan sepak bola kita dan mata pencaharian dari para pelaku sepak bola. Siapa yang mau bertanggungjawab, jika mereka menganggur," tambah Rudy.

Jika Menpora berniat membereskan prestasi sepak bola Indonesia, Rudy setuju. Apalagi masyarakat sudah menunggu sejak lama tim Merah Putih bisa menjadi juara baik di tingkat Asean, Asia, dan dunia.

"Saya sangat setuju, jika tujuan dari semua ini untuk mengangkat prestasi, tetapi sebaiknya semua dilakukan sambil jalan, karena memang perlu waktu. Pemerintah dan PSSI memang harus tegas menindak semua oknum yang menghambat perkembangan sepakbola kita. Keduanya harus sama-sama saling mendukung. Jangan saling ngotot dan merasa benar, karena sesungguhnya keduanya memang saling membutuhkan," papar Rudy.

Sumber: Super Skor
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Persebaya
11
7
3
1
11
6
5
24
2
Persib
11
6
5
0
19
8
11
23
3
Borneo
11
6
3
2
16
7
9
21
4
Bali United
10
6
2
2
16
8
8
20
5
PSM Makasar
11
4
6
1
14
7
7
18
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas