Manajemen Arema Putar Otak Carikan Solusi Nasib Pemain
Bubarnya kompetisi ini memaksa manajemen Arema memutar otak supaya bisa mengatur kontrak pemain.
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) rermi bubar, menyusul keputusan Komite Eksekutif (Exco) PSSI. Keputusan itu dipastikan membuat nasib pelatih dan pemain Arema Cronus rugi.
Mereka bakal kehilangan mata pencaharian di sepak bola. Kontrak dengan klub yang dibelanya dipastikan berhenti.
Melihat situasi itu, manajemen Arema dituntut segera memikirkan solusi bagi pelatih dan pemain setelah liga dinyatakan bubar. Sejak awal, Arema berusahan menjadi semakin profesional.
Manajemen Arema tak ingin menelantarkan nasib penggawa yim berjuluk Singo Edan. Sehingga, mau tak mau, mereka harus bisa menjamin nasib pelatih dan pemain setelah kompetisi dinyatakan tamat.
"Kami masih menunggu dulu surat resmi dari PSSI seperti apa. Kami pelajari dulu isi suratnya, kemudian akan mencari solusi dampak dari force majeure (kejadian luar biasa) tersebut," kata Sudarmaji, Media Officer Arema.
LSI baru menyelesikan dua pertandingan. Arema menjadi tuan rumah saat bertemu Persija Jakarta dan Barito Putera.
Bubarnya kompetisi ini memaksa manajemen Arema memutar otak supaya bisa mengatur kontrak pemain.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.