Sepakbola Indonesia Masuk Periode Terburuk
berbeda dengan sekarang dimana pemain menjadi korbannya
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Dihentikannya kompetisi Qatar National Bank (QNB) League 2015 disesalkan banyak pihak, termasuk pelatih Sriwijaya FC.
Bahkan pelatih senior yang sudah puluhan tahun berkecimpung di dunia sepakbola nasional ini mengatakan saat ini merupakan periode terburuk sepanjang kariernya.
“Ada beberapa periode negatif sepakbola Indonesia yang saya ingat, seperti saat dualisme ISL – IPL beberapa tahun lalu lalu. Tapi saat itu kompetisi keduanya masih bisa dimainkan secara bersamaan, sehingga para pemain masih bisa berlatih dan bertanding, berbeda dengan sekarang dimana pemain menjadi korbannya,” ungkapnya.
Namun arsitek asal Manado ini mengatakan sebelum krisis saat ini, tahun 1998 merupakan salah satu periode kelam sepakbola nasional.
“Kompetisi hanya berlangsung setengah musim dan harus dihentikan, tapi saat itu memang kondisinya sudah tidak memungkinkan karena ada gejolak dan situasi politik nasional tengah gaduh,” kenangnya.
Dalam pandangannya, apa yang terjadi sekarang punya dampak yang akan lebih buruk ketimbang dua periode yang disebutkannya sebelumnya.
“Karena saat itu kita masih terbebas dari sanksi FIFA, tapi jika melihat perkembangan saat ini rasanya hukuman itu tinggal menunggu waktu saja,” tambahnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.