Persib Di-Banned dari Piala AFC Jika Sanksi FIFA Turun, Djanur: Pasrah, Kami Tak Bisa Apa-Apa
Padahal, Persib Bandung tengah berjuang dalam ajang Piala AFC, dan akan menghadapi Ayeyawady United pada Rabu (13/5/2015).
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Kisruh yang terjadi antara PSSI dan Menpora saat ini membuat pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman, pasrah apabila FIFA memberikan sanksi kepada Indonesia.
Padahal, Persib Bandung tengah berjuang dalam ajang Piala AFC, dan akan menghadapi Ayeyawady United pada Rabu (13/5/2015).
Menurut Djadjang, dua kubu yang memiliki kuasa dalam persepakbolaan Indonesia, yaitu PSSI dan pemerintah, harus mampu menyelesaikan masalah yang nantinya malah merugikan persepakbolaan Tanah Air.
Seperti diberitakan sebelumnya, FIFA telah memberikan tenggat waktu kepada Indonesia untuk menyelesaikan masalah hingga tanggal 29 Mei.
FIFA menyatakan sikap untuk menentang segala bentuk intervensi terhadap anggotanya, bahkan tidak segan mengambil tindakan berupa penjatuhan suspensi apabila situasi ini tetap berlangsung sampai batas waktu yang telah ditentukan.
"Pemain dan pelatih enggak bisa apa-apa kalau diberi sanksi. Kalau 20 hari tidak ada terobosan baru untuk menyelamatkan, mau bilang apa? Meski begitu, kami tetap all out pada pertandingan nanti, dan berusaha lolos ke delapan besar (sebagai juara grup)," ujar Djadjang Nurdjaman di Bandung, Rabu (6/5/2015).
Ia pun menyayangkan jika laju Persib Bandung pada Piala AFC 2015 harus terhenti akibat kekisruhan yang saat ini tengah terjadi. Djadjang berharap, kedua belah pihak memiliki niat baik untuk menyelamatkan sepak bola Indonesia.
"Sayang kalau (Persib) harus berhenti di delapan besar. Harapannya, masih ada waktu untuk menyelamatkan sepakbola Indonesia, kalau ada niatan baik," ujarnya. "Yang namanya diberi sanksi, akan banyak kerugian, pengaruhnya besar; apalagi kalau sampai berlama-lama, membangun dari nol lagi," sambungnya.