Persegres Bersiap Putus Kontrak Pemain
Kami menghitung kerugian yang didapat selama 5 bulan berkisar Rp 8-10 miliar. Makanya, agar biaya tak semakin besar, putus kontrak akan jadi opsi.
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Penghentian kompetisi oleh PSSI, tak pelak membuat tim ISL harus berhitung dengan biaya. Setelah Persela Lamongan, Persegres Gresik United juga ancang-ancang untuk memutus kontrak pemain pada pekan depan.
Sekretaris Persegres Gresik United, Hendri Febry menjelaskan, pihaknya memang harus menghitung kerugian finansial yang dialami, karena kompetisi berhenti total.
"Kami menghitung kerugian yang didapat selama 5 bulan berkisar Rp 8-10 miliar. Makanya, agar biaya tak semakin besar, putus kontrak akan jadi opsi," tuturnya, Rabu (6/5/2015).
Diuraikan, pilihan putus kontrak pemain kemungkinan akan dilakukan pekan depan. Hanya saja, opsi ini baru bisa dilakukan ketika sudah ada hasil pada pertemuan tim-tim ISL dengan PT Liga Indonesia pada Rabu malam ini (6/5/2015) di Jakarta.
"Kami dan tim-tim ISL lain juga berangkat ke Jakarta untuk ikut pertemuan ini," terangnya.
Pihaknya memang tak tahu isi pertemuan itu. Hanya saja, dengan pertemuan itu, pihaknya berharap ada solusi terkait kerugian yang dialami klub-klub dan langkah ke depan, apakah klub langsung dibubarkan atau bertahan.
"Pertemuan itu akan jadi momen untuk mengambil keputusan pada tim," tuturnya.
Yang pasti, adanya penghentian kompetisi karena force majeur, juga dimaklumi para pemain Laskar Joko Samudro. Adanya keputusan ini juga membuktikan bahwa klub tak bisa berbuat apa-apa, sehingga jika sewaktu-waktu putus kontrak, pemain bisa menerimanya.
"Ini memang masa libur, sehingga komunikasi pada pemain terkait rencana putus kontrak tetap jalan via telepon. Tapi kami tetap berharap ada solusi sehingga kompetisi jalan lagi," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.