Pelatih PSM Ngambek Setelah Gajinya Dipangkas Hingga 75 Persen
"Jadi kalau mau protes, jangan kepada manajemen karena ini PT Liga yang putuskan,"
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Soal pemangkasan gaji hingga 75 persen pada turnamen Piala Liga, kembali ditegaskan Sumirlan, bukan keputusan manajemen PT PSM melainkan keputusan dari PT Liga Indonesia.
"Jadi kalau mau protes, jangan kepada manajemen karena ini PT Liga yang putuskan," jelasnya.
Jika melanggar, dalam artian klub memberikan gaji kepada pemain lebih dari 25 persen, maka konsekuensinya adalah klub yang akan disanksi. "Iya, karena ini keputusan operator dan berlaku untuk semua klub," tambahnya.
Dan Sumirlan menegaskan, bahwa pemberian gaji 25 persen itu tidak hanya berlaku untuk pemain tetapi juga untuk pelatih.
Selepas penghentian kompetisi oleh PSSI, memang kontrak pemain dan pelatih sudah putus secara otomatis, sehingga manajemen tidak akan memaksakan pemain menerima tawaran 25 persen itu.
Kiper Fauzi Toldo yang dikonfirmasi tribun mengakui masih tinggal di kampung halamannya, di kota Palembang, Sumatera Selatan.
Ia belum tahu kapan akan kembali ke Makassar, meski sudah mengetahui jika latihan telah dimulai kembali. "Belum tahu mas, saya nunggu gaji (April) dan pelunasan DP 10 persen dulu," ujar dia ketika dikonfirmasi Tribun.
Sementara itu, pelatih kepala Hans Peter Schaller tidak mau berkomentar ketika dimintai keterangannya soal pemotongan gaji sebesar 75 persen tersebut.
"Jangan tanya saya, tanyakan proses selanjutnya kepada manajemen. Tanyakan (pada) mereka," kata Peter dengan volume suara besar saat ditemui di Lapangan Karebosi, Senin (18/5) usai memimpin latihan tim.
Ketika ditanyakan, apakah maksudnya mengenai draft kontrak baru, dengan wajah gusar Peter kembali berkata, “Tanyakan manajemen," sembari berlalu menuju kendaraannya, Kijang Innova berwarna hitam.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.