Imam Nahrawi Ingatkan Ketua Harian Persipura Agar Tidak Asal Umbar Tuduhan dan Fitnah
Imam Nahrawi mengingatkan agar La Siya tidak asal mengumbar tuduhan dan fitnah
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pernyataan Ketua Harian Persipura, La Siya yang menyebutkan bahwa pihaknya "dikerjai" Menpora yang menyebabkan batalnya pertandingan antara Persipura melawan Pahang FC, sontak Menpora Imam Nahrawi angkat bicara.
Cak Imam, panggilan akrab Imam Nahrawi, mengingatkan agar La Siya tidak asal mengumbar tuduhan dan fitnah.
Karena pihaknya sudah berkomitmen untuk membantu dan mempermudah klub-klub yang akan melakukan pertandingan internasional, dan juga telah memberikan perintah kepada BOPI (Badan Olahraga Profesional Indonesia) untuk memberikan rekomendasi sejak beberapa waktu lalu.
"Hati-hati dengan tuduhan yang tidak manusiawi ini, kita sudah bantu malah menuduh. Setahu saya BOPI juga sudah merekomendasikan itu. Silahkan konfirmasi langsung ke BOPI agar tidak ada fitnah. Biar BOPI membeberkan semua fakta-faktanya agar masyarakat tahu siapa yang salah dan siapa tukang fitnahnya," tandas Cak Imam.
Seperti diketahui, Pahang FC memutuskan kembali ke Malaysia karena tiga pemain asingnya tidak mendapatkan visa dari imigrasi Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (24/5) pagi.
Mereka sedang dalam perjalanan menuju Jayapura untuk memainkan laga pertama babak 16 besar Piala AFC melawan Persipura, 26 Mei mendatang.
Atas kejadian itu Ketua Harian Persipura, La Siya, menyebut pihaknya "dikerjai" Menpora sebagai pemilik negara dan karena Pahang batal tanding, Persipura terancam sanksi AFC.
Menpora menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak ada pikiran dan niat untuk sengaja melakukan ganjalan teknis menghalangi laga Persipura versus Pahang FC.
“Urusan teknis perijinan atau rekomendasi sudah diberikan ke BOPI. Saya juga sudah memberi perintah kepada BOPI untuk memberikan kemudahan rekomendasi tersebut,” jelas mantan Sekjen PKB ini.
Terkait masalah ini, Sekretaris Jenderal BOPI, Heru Nugroho menyatakan bahwa pihaknya sudah merespon cepat permintaan rekomendasi dari Persib dan Persipura sejak surat permohonan rekomendasi dari kedua klub yang akan menjalani laga AFC itu diberikan pada Jumat (22/5/2015).
Sambil menunjukkan surat-surat terkait masalah ini, Heru membeberkan kronologi pemberian rekomendasi yang dijelaskan oleh Rubby Saputra sebagai staf bidang organisasi di BOPI, yang melakukan komunikasi dengan pihak Persib dan Persipura.
Rubby memberikan kronologis sebagai berikut :
1. Persib mengirim surat permohonan ke BOPI untuk penerbitan visa klub tamu pada hari Jumat 22 Mei sekitar jam 14.00. Disusul oleh pihak Persipura yang mengirim email jam 16.00.
2. Pihak Persipura (Rocky Bagbena) juga sudah komunikasi dengan pihak BOPI (Rubby Saputra) melalui telepon dan sms.
3. Surat segera diteruskan ke Ketum BOPI melalui Kadiv Organisasi dan langsung diberikan persetujuannya, karena ini menyangkut komitmen Menpora untuk tetap mendukung kiprah Persib dan Persipura di AFC Cup.
4. Sabtu 23 Mei 2015 siang, surat rekomendasi untuk Persib dan Persipura sudah ditanda tangani oleh Ketum BOPI. Langsung discan dan siap didustribusikan melalui email.
5. Email langsung dikirimkan ke pihak Persib dan juga pihak Persipura (email: persipurapapua63@yahoo.com) lengkap dengan surat rekomendasi terlampir. Dikirim Sabtu 23 Mei 2015 jam 13.58. Ternyata ada kesalahan dalam melampirkan file, dimana rekomendasi yang dikirim untuk Persipura ternyata yang versi belum ada tanda tangannya.
6. Ada konfirmasi justru dari Yudiana (pihak Persib) yang menyebutkan bahwa surat rekomendasi untuk Persipura yang dikirim belum ada tanda-tangannya, dan meminta dikirim ulang.
7. Rubby selaku pihak BOPI segera mengirim email ulang pada jam 15.01 berisi lampiran surat rekomendasi visa bagi Pahang FC yang sudah ditanda-tangani Ketum BOPI.
“Dengan sudah dikirimkannya rekomendasi BOPI, maka prosedur selanjutnya sudah menjadi tugas dan tanggung jawab manajemen Persipura. Menpora dan BOPI telah memberikan dukungan dan persetujuannya melalui Surat Rekomendasi yang diberikan,” urai Heru.