Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Didik Ludiyanto: Kami Menunggu Kepastian Kompetisi

Didik Ludiyanto mengatakan, dirinya tidak yakin keputusan itu bisa membuat kompetisi segera berjalan.

Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
zoom-in Didik Ludiyanto: Kami Menunggu Kepastian Kompetisi
simamaung.com
Didik Ludiyanto, asisten pelatih Persela Lamongan. 

Laporan Wartawan Harian Super Ball, Sigit Nugroho

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla alias JK meminta kepada Menpora, Imam Nahrawi untuk segera mencabut pembekuan PSSI agar semua sepak bola berjalan normal.

Keputusan itu disampaikan JK, usai rapat dengan Menpora Imam Nahrawi, Wakil Ketua Umum PSSI Hinca Panjaitan, mantan Ketum PSSI Agum Gumelar, dan Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Senin (25/5/2015)

Menanggapi itu, asisten pelatih Persela Lamongan, Didik Ludiyanto mengatakan, dirinya tidak yakin keputusan itu bisa membuat kompetisi segera berjalan. Pasalnya Menpora belum mengeluarkan keputusan pencabutan penarikan pembekuan PSSI.

"Menpora belum mengeluarkan surat resmi terkait pencabutan penarikan pembekuan PSSI. Jadi saya dan klub Persela sedang menanti surat resmi dari Menpora," kata Didik kepada Harian Super Ball, Senin (25/5/2015).

Didik mengucapkan, kabar itu belum ditanggapinya dengan cepat, seperti mengundang pemain dan tim pelatih untuk kembali menyiapkan diri jelang digelarnya kembali Liga Super Indonesia (LSI) 2015.

"Kami sudah trauma karena gagal melakukan pertandingan di LSI dan turnamen pra musim. Padahal kami sudah melakukan persiapan dengan serius. Bahkan pemain dan tim pelatih sudah begitu bersemangat menjalankan latihan. Kalau sekarang kami kembali menyiapkan tim tetapi belum ada kepastian kompetisi, itu sangat beresiko bagi kami. Kami tidak mau kejadian kemarin terulang," terang Didik.

Berita Rekomendasi

Apalagi saat ini manajemen Persela sudah memulangkan seluruh pemainnya sejak beberapa hari lalu. "Tanpa kepastian bertanding, kami tidak berani memanggil kembali seluruh pemain. Karena latihan membutuhkan dana yang tidak sedikit. Maka, kami memutuskan untuk menunggu keputusan dari Menpora. Jika sudah ada keputusan dan ada kepastian bertanding, barulah kami akan membicarakannya dengan manajemen untuk kemudian memanggil pemain. Jadi kami mengambil sikap wait and see," jelas Didik.

Meski demikian, Didik tetap menyambut positip pertemuan tersebut. Apalagi JK sudah memerintahkan kepada Menpora untuk mencabut pembekuan PSSI.

"Yang penting bagi kami adalah pertandingan bisa kembali berjalan. Sehingga seluruh pelaku sepakbola bisa kembali mendapatkan penghasilan. Secara pribadi saya menyambut baik pertemuan itu. Mudah-mudahan pertemuan kali ini benar-benar menjadi jalan keluar terakhir yang bisa menyelamatkan sepakbola kita," tutur Didik.

Didik menilai, yang terpenting adalah pertemuan itu menandakan, seluruh pihak berusaha keras untuk untuk menyatukan kembali misi dan visi sepakbola demi prestasi dan masa depan sepakbola Indonesia.

"Mari sama-sama melihat masa depan bangsa ini. Jangan melihat siapa yang menang dan kalah dari pertemuan di istana itu. Saya berharap semua pihak bisa intropeksi diri. PSSI bisa intropeksi diri dengan kekurangan-kekurangannya selama ini dan Menpora juga sama, jika ingin memperbaiki sistem sepakbola kita mari dilakukan bersama-sama," ujar Didik.

Bagi Didik, jika belum ada kepastian bertanding atau kompetisi, paling tidak Indonesia bisa terbebas dari ancaman sanksi oleh FIFA.

"Jika FIFA tidak jadi memberikan sanksi, maka itu menjadi kesempatan kita untuk sama-sama membangun kembali sepakbola kita. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang. PSSI dan pemerintah harus saling mendukung demi peningkatan prestasi sepakbola kita. Semuanya semata-mata demi nama besar bangsa, bukan demi segolongan orang. Prestasi sepakbola kita harus ditingkatkan, jangan terus-terusan gontok-gontokan," papar Didik.

Sumber: Super Skor
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Persib
18
11
7
0
31
13
18
40
2
Persebaya
18
11
4
3
23
15
8
37
3
Persija Jakarta
18
10
4
4
28
18
10
34
4
Dewa United
18
7
7
4
32
20
12
28
5
Arema
18
8
4
6
27
23
4
28
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas