Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Cerita di Balik Pertemuan Imam Nahrawi dan Hinca di Ruang Kerja Jusuf Kalla

Itulah untuk kali pertama Imam Nahrawi bertemu pimpinan PSSI, pascapembekuan pengurus pada 18 April silam.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Cerita di Balik Pertemuan Imam Nahrawi dan Hinca di Ruang Kerja Jusuf Kalla
Tribunnews.com/Nurmulia Rekso Purnomo
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, (kiri), mempertemukan Wakil Ketua Umum PSSI, Hinca Panjaitan (kanan), dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi (tengah), di Istana Wapres, Jakarta Pusat, Senin (25/5/2015). Dalam pertemuan itu Wapres berhasil mendamaikan PSSI dan Kemenpora. Keduanya bersepakat untuk meneruskan liga 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perlu usaha ektra dari Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk bisa mempertemukan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi dan pihak Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dalam rangka menuntaskan konflik pembekuan PSSI yang berujung pada mandeknya kompetisi lokal di berbagai strata.

Juru bicara Jusuf Kalla, Husein Abdullah, mengatakan usaha Wapres untuk mendamaikan dua kubu tersebut sudah lama dilakukan. Sedianya pertemuan tersebut digelar pekan lalu, namun saat itu Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti harus pergi ke Zurich, sedangkan Imam harus menghadiri kunjungan kerja ke Kupang.

Hingga Rabu (20/5/2015) silam, Wapres pun harus terbang ke Jepang. Alhasil usaha mempertemukan Imam dan La Nyala harus ditunda.

Seperti diketahui, tensi hubungan Kemenpora dan PSSI tampak memanas pascakeputusan pembekuan PSSI. Usaha La Nyalla untuk langsung menemui Imam pada 20 April juga kandas.

Lewat fasilitasi Wapres, kedua kubu akhirnya bertemu di ruang kerja Wapres, Senin (25/5/2015). Itulah untuk kali pertama Imam Nahrawi bertemu pimpinan PSSI, pascapembekuan pengurus pada 18 April silam. Hanya, bukan La Nyalla yang hadir melainkan Wakil Ketua Umum PSSI, Hinca Panjaitan.

"Tapi pak JK sudah berbicara via telepon dengan La Nyala, dengan pak Imam Nahrawi juga, semua sepakat untuk meneruskan kompetisi," kata Husein Abdullah.

Berita Rekomendasi

Pada momen itu, Imam Nahrawi hadir terlebih dulu di kantor Jusuf Kalla. Imam lalu memaparkan tiga macam solusi untuk menyelesaikan konflik antara Kemenpora dan PSSI.

Imam menawarkan tiga pilihan, yakni memperkuat tim transisi PSSI, mencabut pembekuan pengurus PSSI, dan yang terakhir adalah meneruskan pembekuan. Wapres memilih pilihan kedua, mencabut pembekuan. Setelah sepakat, Hinca lalu dipanggil ke dalam ruangan.

Saat masuk, yang pertama disalami Hinca adalah sang tuan rumah Jusuf Kalla, lalu ia bersalaman dengan Imam Nahrawi, orang yang mengeluarkan Keputusan Menpora nomor 0137 Tahun 2015, yang berisi pembekuan pengurus PSSI.

Saat menyalami Imam, Hinca tersenyum, begitu pun Imam seolah tidak ada konflik yang terjadi. Wapres lalu memaparkan solusi untuk mencabut pembekuan, sehingga kompetisi sepakbola bisa dilanjutkan, dengan PSSI sebagak penyelenggaranya. Ketiganya langsung sepakat.

Dalam pertemuan tersebut, juga hadir Ketua Kehormatan PSSI, Agum Gumelar, dan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Rita Subowo. Kedua orang itu pun menyambut baik kesepakatan antara Imam dan Hinca.

Mereka kemudian keluar ruangan untuk menemui wartawan dan memberitahukan kabar baik tersebut. Sementara Imam langsung pergi melalui pintu depan Istana Wapres, menuju Istana Presiden. Rencanan Imam akan melaporkan kesepakatan tersebut ke Presiden Joko Widodo.

Kepada wartawan dalam kesempatan itu, Wapres menjelaskan selain kompetisi diteruskan, kepengurusan PSSI yang diketuai La Nyala juga dipertahankan, serta memperkuat keberadaan Tim Transisi PSSI.

Wapres juga mengatakan semua pihak sudah setuju untuk meneruskan kompetisi, dan PSSI lah yang berwenang menggelar kompetisi tersebut, maka pembekuan harus disudahi.

Sebelum mendamaikan PSSI dan Kemenpora, ia juga sudah melapor ke Presiden Joko Widodo. Wapres diamanatkan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Keduanya sepakat untuk meningkatkan prestasi sepakbola Indonesia.

"Kita perbaiki, sepakbola harus prestasinya naik. Untuk prestasi naik itu hukum yang pertama harus ada kompetisi, karena kompetisi menyebabkan pemain latihan, ada aktifitas, ada penonton. Untuk berkompetisi harus ada yang mengatur, Itu PSSI," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Persebaya
11
7
3
1
11
6
5
24
2
Persib
11
6
5
0
19
8
11
23
3
Borneo
11
6
3
2
16
7
9
21
4
Bali United
11
6
2
3
16
9
7
20
5
PSM Makasar
11
4
6
1
14
7
7
18
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas