Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Surat Terbuka Presiden PSSI untuk Masyarakat Sepakbola di Tanah Air

Ketua Umum PSSI La Nyalla Mahmud Mattalitti sudah lebih dari sepekan ini berada di Zuric

Penulis: Toni Bramantoro
zoom-in Surat Terbuka Presiden PSSI untuk Masyarakat Sepakbola di Tanah Air
dokumen pribadi
La Nyalla Mattalitti dan Presiden FIFA, Sepp Blatter 

TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Ketua Umum PSSI La Nyalla Mahmud Mattalitti sudah lebih dari sepekan ini berada di Zurich, Swiss. Bersama Azwan Karim, Sekjen PSSI, La Nyalla Mattalitti akan mengikuti Kongres Pemilihan Presiden FIFA yang digelar 30 Mei ini. 

Ditengah kesibukannya mengikuti rangkaian kegiatan FIFA, dan pastinya ditengah kegalauannya menanti kemungkinan jatuhnya sanksi skorsing untuk Indonesia (PSSI), La Nyalla Mattalitti masih menyempatkan diri untuk menuangkan pemikiran-pemikiran atau pandangannya, yang disampaikannya untuk masyarakat Indonesia. tb                                   

Berikut surat terbuka dari Ketum PSSI 2015-2019 ini:   

Bismilahirrohmannirrohim
Assalamu’alaikum Wr Wb

Kepada yth,
Seluruh rakyat Indonesia,
Khususnya pecinta dan keluarga besar sepakbola Indonesia

Melalui pesan singkat ini, saya sampaikan update informasi dari arena kongres FIFA bahwa posisi FIFA tetap pada keputusan mereka yang telah disampaikan melalui suratnya kepada PSSI, bahwa FIFA akan menjatuhkan sanksi suspension terhadap sepakbola Indonesia selama Menpora tidak mencabut SK nomor 01307 tahun 2015 tentang Sanksi Administratif terhadap PSSI.

Saya memohon maaf kepada seluruh pecinta dan keluarga besar sepakbola Indonesia bahwa upaya dan usaha PSSI agar Menpora mencabut SK tersebut belum berhasil sampai hari ini. Meskipun kita semua mengetahui bahwa telah banyak pihak, mulai dari Wakil Presiden, DPR dan DPD RI, Ketua Umum KONI dan KOI, juga PWI, tokoh masyarakat hingga istri para pemain sepakbola dan masyarakat luas, menyuarakan hal yang sama; yakni meminta Menpora mencabut SK pembekuan PSSI demi menghindarkan Indonesia dari sanksi FIFA. Namun Menpora masih bersikukuh dengan sikapnya. Sehingga penjatuhan sanksi FIFA semakin menjadi keniscayaan seiring batas waktu yang diberikan FIFA hingga tanggal 29 Mei 2015.

Sekali lagi, atas nama PSSI, saya memohon maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, khususnya para pecinta dan keluarga besar sepakbola Indonesia, terutama pemain, pelatih, wasit dan suporter serta pelaku industri sepakbola. Masa depan sepakbola Indonesia kini diujung tanduk.

Timnas akan berhenti. Ratusan pemain timnas, dari tim senior, U23, U19, U16 dan U14 girl, yang siap menyongsong even internasional di tahun 2015 ini terpaksa harus kecewa.

Ribuan suporter pendukung Timnas tak akan bisa lagi memberi semangat tim Garuda yang merumput demi nama Indonesia.

Denyut nadi sepakbola yang memompa dinamika sosial dan ekonomi akan berhenti. Dan yang tak kalah penting, olahraga pemersatu dan perekat bangsa ini akan mati suri.

Semoga sisa waktu dua hari yang kita miliki mampu dimanfaatkan oleh Menpora untuk mengambil keputusan terbaik bagi bangsa Indonesia dengan mencabut SK tersebut.

Wassalamu’alaikum Wr Wb

La Nyalla M. Mattalitti
Presiden PSSI

BERITA TERKAIT
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas