Bagas Sedih Tak Ada Mama Mendampingi Saat Bertanding di Manchester
Bagas sangat bangga bisa terpilih untuk mendapatkan pelatihan dari Manchester United Soccer School di Manchester.
Penulis: Deodatus Pradipto
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com Deodatus Pradipto dari Manchester
TRIBUNNEWS.COM, MANCHESTER – Kedekatan hubungan antara ibu dan anak memang sulit dipisahkan. Hal tersebut yang dialami oleh Septian Satria Bagaskara, peserta CLEAR Ayo! Indonesia Bisa Academy 2015 selama menjalani pelatihan sepak bola di Manchester, Inggris.
Pemuda yang biasa disapa Bagas itu memiliki hubungan yang sangat dekat dengan ibunya. Sejak kecil sampai sekarang, Bagas selalu diantar ibunya berlatih sepakbola di SSB Triple S.
“Besar sekali dukungannya. Latihan saja diantar, dari kecil sampai sekarang. Mama selalu antar saya ke mana-mana. Bertanding di tempat jauh saja ikut,” tutur Bagas kepada Tribunnews.com.
Bagas sangat bangga bisa terpilih untuk mendapatkan pelatihan dari Manchester United Soccer School di Manchester. Bagas mendapat kabar itu melalui pelatihnya di SSB Triple S. Siswa SMAN 8 Kediri itu kemudian meneruskan kabar tersebut kepada kedua orangtuanya.
“Waktu saya kasih tahu saya terpilih ke Manchester, mama menangis terus memeluk saya,” kata pemuda 17 tahun itu.
Akhirnya, untuk kali pertama sang ibunda tidak bisa mendampingi Bagas berlatih sepakbola dan bertanding. Seperti 10 pemenang lainnya, Bagas harus berdikari di negara orang. Bagas pun merasa sedih ibunya tidak bisa mendampingi.
“Sedih rasanya tidak ada mama. Biasanya di luar lapangan ada mama,” kata Bagas yang ayahnya berprofesi sebagai tukang batu.