Wapres Akui Beda Pendapat dengan Presiden Soal Pembekuan PSSI, JK: Sanksi FIFA Jalani Saja
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengakui berbeda pendapat dengan Presiden Joko Widodo terkait pembekuan PSSI.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengakui berbeda pendapat dengan Presiden Joko Widodo terkait pembekuan PSSI. Tapi Kalla menegaskan pada dasarnya ia dan Jokowi sama-sama menginginkan perbaikan pada persepakbolaan Indonesia.
"Saya memang menyetujui itu (dicabutnya pembekuan PSSI). Tapi dari pertimbangan menterinya dan tentu presiden punya pertimbangan lain," kata Kalla, di kediamannya, di Jakarta Pusat, Sabtu (30/5/2015) malam.
Kalla menuturkan, perbedaan pandangan antara dirinya dengan Presiden Jokowi terkait pembekuan PSSI tidak perlu dijadikan polemik. Selain sama-sama ingin perbaikan persepakbolaan nasional, Kalla juga menganggap masalah PSSI merupakan masalah di luar pemerintahan.
"Persamaanya kita semua ingin maju," ujarnya.
Terkait dengan jatuhnya sanksi FIFA untuk PSSI, Kalla enggan berkomentar banyak. Ia memilih menunggu perkembangan setelah PSSI menerima sanksi tersebut.
"Kita lihat perkembangan ya, jalani saja," ungkapnya.
Presiden Jokowi mendukung pembekuan PSSI oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga. Sedangkan Kalla meminta Kemenpora mencabut pembekuan tersebut.
Sementara itu, FIFA resmi menjatuhkan sanksi terhadap Indonesia. Putusan tersebut diambil FIFA setelah menggelar emergency meeting Komite Eksekutif di Zurich, Swiss, Sabtu (30/5/2015).
"Sanksi bagi PSSI langsung berlaku dan untuk waktu yang tidak ditentukan sampai PSSI bisa mematuhi peraturan Pasal 13 dan 17 Statuta FIFA," demikian bunyi pernyataan FIFA dalam surat yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Jerome Valcke.
Dalam surat itu, FIFA menyatakan bakal mencabut sanksi untuk Indonesia jika PSSI menyelesaikan permasalahan tanpa ikut campur pihak ketiga.
Selain itu, FIFA juga meminta agar tanggung jawab tim nasional dan seluruh kompetisi sepak bola Indonesia diserahkan kepada PSSI.
"Selama disanksi, PSSI kehilangan hak keanggotaan (c.f Pasal 12 ayat 1 Statuta FIFA) dan seluruh wakil asal Indonesia (timnas maupun klub) dilarang melakukan hubungan internasional, termasuk terlibat di kompetisi FIFA dan AFC (c.f khususnya Pasal 14 ayat 3 dari Statuta FIFA)," ujar FIFA.
"Sanksi kepada PSSI juga membuat setiap anggota dan ofisial mereka tidak bisa mendapatkan keuntungan apapun dari program pengembangan FIFA dan AFC, kursus, atau latihan selama dijatuhi sanksi," lanjut pernyataan tersebut.