Jerome Valcke Penandatangan Sanksi FIFA ke Indonesia Bakal Hadapi Tekanan Besar
Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke bakal makin menghadapi tekanan besar
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, ZURICH - Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke bakal makin menghadapi tekanan besar setelah beredar surat yang dinilai akan menguatkan dugaan keterlibatannya dalam skandal korupsi FIFA.
Menurut dokumen penyidik Kejaksaan New York, pada 2008, seorang petinggi FIFA diduga mentransfer dana sebesar 10 juta dolar AS dari FIFA ke akun bank milik Jack Warner yang saat itu menjabat sebagai Presiden Konfederasi Sepak Bola Amerika Utara dan Tengah (CONCACAF).
Aliran transfer tersebut terbagi dalam tiga transaksi antara Januari dan Maret 2008.
Dalam laporannya, Kejaksaan New York tidak menyebut siapa petinggi FIFA yang terlibat dalam skandal korupsi itu. Namun, menurut The New York Times, Valcke diduga sebagai sosok yang dimaksud.
FIFA, melalui Kepala media Delia Fischer, langsung membantah Valcke terlibat.
Menurutnya, pembayaran sejumlah 10 juta dolar AS kepada Warner disahkan oleh kepala komite keuangan saat itu dan dieksekusi sesuai dengan aturan organisasi FIFA.
Namun, hanya berselang satu jam setelah FIFA menyampaikan bantahan, muncul surat dari Asosiasi Sepak Bola Afrika Selatan (SAFA) yang dikirimkan kepada Press Association.
Dalam surat tertanggal 4 Maret 2008 itu memperlihatkan bahwa Valcke mengetahui aliran dana ke rekening Warner.
Surat Presiden SAFA Molefi Oliphant tertanggal 4 Maret 2008 yang ditunjukkan kepada Sekretaris Jenderal FIFA, Jerome Valcke.
Surat dari Presiden SAFA Molefi Oliphant kepada Valcke itu berbunyi, "Mengingat keputusan pemerintah Afrika Selatan bahwa sejumlah 10 juta dolar AS dari dana anggaran operasional mendatang menjadi milik Komite Penyelenggara dan selanjutnya diteruskan kepada Program Pusaka Diaspora (Diaspora Legacy Programme). Berikutnya, SAFA memohon Program Pusaka Diaspora itu dikelola dan diterapkan langsung oleh Presiden CONCACAF yang akan bertindak sebagai penerima dana."
Lalu tertera juga jawaban FIFA yang berbunyi, "Surat itu sesuai dengan pernyataan kami di mana kami menggarisbawahi bahwa Komite Keuangan FIFA telah membuat persetujuan final."
Menurut dakwaan Kejaksaan New York, uang 10 juta dolar AS itu ternyata masuk ke rekening pribadi Warner. Warner lalu membayarkan 750.000 dolar AS dari 1 juta dolar AS yang dijanjikannya kepada Chuck Blazer, yang merupakan whistle blower skandal korupsi FIFA.
Warner, yang telah ditangkap kepolisian Swiss pada 26 Mei lalu, mengungkapkan, memang ada petinggi FIFA yang terlibat.
"Jika saya mencuri uang selama 30 tahun, siapa yang memberikan uang itu kepada saya? Bagaimana bisa dia tidak diperkarakan di dalam kasus ini?"
Adapun saat melakukan jumpa pers di Zurich, Selasa (2/6/2015), Presiden FIFA Sepp Blatter resmi mengundurkan diri. Blatter mengatakan, FIFA akan segera menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) untuk memilih presiden baru.