Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Perseru Tak Diundang Turnamen Kemenpora

Ayorbaba mengucapkan, pihaknya tidak kecewa sebagai tim yang tidak diundang, karena pihaknya pun tidak berminat untuk ambil bagian dari turnamen itu.

Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
zoom-in Perseru Tak Diundang Turnamen Kemenpora
ist
Iyan Ayorbaba 

Laporan Wartawan Harian Super Ball, Sigit Nugroho

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Perseru Serui tidak mendapat undangan dari Kemenpora terkait rencana turnamen Piala Presiden.

Manajer Perseru Serui, Yan Pieter Ayorbaba mengatakan, hingga saat ini manajemen belum mendapatkan undangan terkait rencana digelarnya Piala Presiden itu.

"Sampai hari ini, saya belum mendengar ada undangan itu. Kalau ada undangan itu, tentunya pihak manajemen akan memberitahukan kepada saya," kata Ayorbaba kepada Harian Super Ball, Jumat (12/6/2015).

Ayorbaba mengucapkan, pihaknya tidak kecewa sebagai tim yang tidak diundang, karena pihaknya pun tidak berminat untuk ambil bagian dari turnamen yang digelar Kemenpora.

"Kalaupun kami diundang, tetap tidak akan bersedia untuk ikut serta, karena kami menganggap turnamen atau pertandingan yang digelar oleh Kemenpora adalah ilegal," ucap Ayorbaba.

Bagi Ayorbaba yang berhak untuk menggelar turnamen atau kompetisi sepak bola di negeri ini hanya federasi resmi, yaitu PSSI.

Berita Rekomendasi

"Kemenpora pasti tahu, bahwa sesuai UU Keolahragaan yang berhak menggelar kompetisi adalah federasi resmi, yakni PSSI. Kalau yang menggelar turnamen Kemenpora dan kami diikutsertakan, itu sama saja Kemenpora mengajak kami untuk menabrak aturan yang ada," ujar Ayorbaba.

Berdasar dari aturan itulah, justru Ayorbaba justru menilai langkah Kemenpora tidak konsisten sebagai bagian dari pemerintah.

"Katanya Kemenpora mau memperbaiki sepak bola nasional, tetapi dia justru menggelar turnamen yang tidak sah. Jadi dimana konsistensi Menpora untuk membenahi sepak bola kita. Semestinya semua langkah kebijakan Kemenpora didasari aturan yang ada. Jangan justru menabrak aturan yang ada," jelas Ayorbaba.

Dengan turnamen ilegal itu, Ayorbaba, mempertanyakan jenjang prestasi bagi tim yang menjadi pemenang.

"Siapa yang bisa menjamin tim pemenang bisa melanjutkan ke kompetisi internasional. Kemenpora hanya menjanjikan hadiah sampai Rp 10 miliar saja. Itu tidak sesuai dengan janji dari Kemenpora yang katanya mau membenahi dan makin memprestasikan sepak bola nasional," tutur Ayorbaba.

Ayorbaba menambahkan, sebaiknya uang yang diperuntukkan pemenang di turnamen Piala Presiden itu digunakan untuk mensubsidi klub-klub sepakbola yang mati suri.

"Daripada uang itu untuk dijadikan hadiah, sebaiknya diberikan kepada klub saja. Karena saat ini klub vakum dan tidak ada pemasukan akibat terhentinya kompetisi. Itu bisa dijadikan bentuk tanggungjawab Kemenpora terhadap terhentinya kompetisi akibat konflik yang tak kunjung selesai," tambah Ayorbaba.

Ayorbaba memaparkan, langkah yang diharapkan seluruh pelaku sepak bola bukan menggelar turnamen yang ilegal, melainkan penyelesaian konflik.

"Seharusnya Kemenpora fokus menyelesaikan konflik ini, sehingga kompetisi bisa kembali digelar. Itu bisa menyelamatkan klub dari kebangkrutan. Pemain dan tim pelatih pun bisa mendapat penghasilan untuk menghidupi keluarganya. Itu yang seharusnya dipikirkan Kemenpora, karena konflik dan terhentinya kompetisi membuat banyak korban," papar Ayorbaba.

Sumber: Super Skor
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Persib
17
11
6
0
30
12
18
39
2
Persebaya
17
11
4
2
22
13
9
37
3
Persija Jakarta
18
10
4
4
28
18
10
34
4
Bali United
17
8
4
5
25
16
9
28
5
Arema
17
8
4
5
27
21
6
28
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas