Masyarakat Indonesia Merasa Ada Mafia Sepak Bola
Itu artinya publik merasa mafia bola itu ada. Publik merasa ada mafia di sepak bola yang sudah bekerja cukup lama
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Husein Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Cabang olahraga sepak bola sedang diterpa isu tidak sedap. Setelah kegagalan meraih sekeping medali di SEA Games 2015, kali ini, tim nasional U-23 asuhan Aji Santoso, diduga melakukan pengaturan skor pertandingan.
Tim Advokasi IndonesiavsMafiabola mengungkap indikasi praktik pengaturan skor pertandingan tim nasional U-23 melawan Thailand dan Vietnam. Di kedua laga tersebut, Evan Dimas cs takluk 0-5.
Ketua Pokja Komunikasi Tim Transisi, Zuhairi Misrawi, mengatakan adanya temuan tersebut menandakan masyarakat Indonesia merasa mafia sepak bola itu ada.
“Itu artinya publik merasa mafia bola itu ada. Publik merasa ada mafia di sepak bola yang sudah bekerja cukup lama dan mempengaruhi prestasi sepak bola,” ujar Zuhairi Misrawi kepada Tribunnews.com, Rabu (17/6/2015).
Tim Advokasi IndonesiavsMafiabola mempunyai bukti adanya dugaan praktik pengaturan skor tersebut. Bukti tersebut, yaitu rekaman suara. Rekaman itu diperdengarkan dihadapan wartawan pada Selasa kemarin.
Menurut Zuhairi Misrawi, indikasi adanya pengaturan skor tersebut harus dapat dibuktikan secara hukum sehingga tidak menimbulkan opini di masyarakat. Oleh karena itu, dia meminta agar pihak yang menemukan adanya kecurangan melapor ke pihak berwajib.
“Itu harus dibuktian secara hukum. Aparat penegak hukum merespon sehingga dugaan dan opini di publik bisa dibuktikan secara hukum. Kami berharap merespon dengan baik laporan masyarakat,” tambahnya.