Cristian Gonzales Main "Tarkam" Buat Cari Nafkah
"Semoga Pak Menpora membuka hatinya dengan mencabut pembekuan. Itu yang kami harapkan pada pemerintah,"
Penulis: Muhammad Barir
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Pemain sepakbola nasional Cristian Gonzales yang terakhir merumput di klub Arema Cronus, Malang, harus turun kasta dan bermain di kelas pertandingan antar kampung alias "tarkam".
Hal itu dilakukan pemain naturalisasi asal Uruguay itu, demi mendapat penghasilan karena terhentinya kompetisi Indonesia Super League (ISL).
"Seminggu yang lalu, Gonzales main tarkam di Jakarta bersama pemain lainnya. Lumayan ada uang tambahan untuk kebutuhan sehari-hari," kata Eva Norida Siregar, istri Cristian Gonzales, kepada Kompas.com, di Malang, Rabu (17/6).
Menurut Eva, saat ini pun Cristian Gonzales tetap berharap ada yang mau mengundangnya untuk bermain sepak bola 'tarkam' lagi.
"Gonzales, saya, dan anak-anak saya pada sedih, galau, gelisah semua. Karena tak ada pendapatan untuk menghidupi kebutuhan keluarga. Yang lebih menyedihkan, saya dan Abang sudah empat bulan tak bisa menyantuni anak yatim yang sudah lama kita bantu," kata Eva lagi.
Walaupun tak lama lagi Bulan Ramadhan akan datang, Gonzales tetap berharap ada tim tarkam atau tim apapun yang mengundangnya untuk bermain bola.
"Karena kami sekeluarga sangat susah dan sedih sekarang. Apalagi jelang lebaran. Pemasukan hanya 25 persen dari manajemen Arema. Untuk memenuhi kebutuhan 75 persennya, saya harus bekerja keras," kata Eva.
"Ada 13 anak yatim yang harus saya bantu secara rutin. Sejak empat bulan, kami sudah tak pernah membantu mereka. Karena untuk kebutuhan kami saja sudah susah," kata Eva lagi.
Eva berharap, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi membuka hati dengan cara mencabut pembekuan dan semua tim dan pemain bisa mendapatkan rejekinya dari bermain sepak bola.
"Semoga Pak Menpora membuka hatinya dengan mencabut pembekuan. Itu yang kami harapkan pada pemerintah," kata Eva.