Winfried Schafer: Masalah Jamaika di Copa America adalah Tidak Mampu Cetak Gol
Di pertandingan ke dua melawan Paraguay, Jamaika kembali gagal mencetak gol dan menelan kekalahan 0-1.
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Jamaika, Winfried Schafer, menyesalkan ketidak mampuan Timnas Jamaika untuk mencetak gol di dua pertandingan pertama babak penyisihan Grup B Copa America 2015.
Di pertandingan ke dua melawan Paraguay, Jamaika kembali gagal mencetak gol dan menelan kekalahan 0-1.
Kiper Reggae Boys, Duwayne Kerr, gagal mengantisipasi umpan pajang Victor Cáceres. Bola kiriman Caseres tersebut sebenarnnya bisa dihalau Kerr dengann cara disundul, tapi pantulan bola tersebut mengenai lutut Edgar Benitez. Bola kemudian memantul dan melambung melewati Kerr dan bersarang ke gawang Jamaika.
Kekalahan 0-1 tersebut menjadi kekalahan kedua Jamaika setelah sebelumnnya juga mengalami kekalahan 0-1 atas Uruguay. Dan Schafer meminta agar para pemainnya mampu mencetak gol di pertandingan selajutnnya.
"Kami kalah dari Uruguay melalui tendangan bebas, dan kami kalah hari ini lantaran gol yang sinting. Striker kami harus bergerak untuk memberikan bayak pilihan kepada pemain tengah dan bek dalam menyuplai bola. Saya berharap bisa melihat hal seperti itu saat menghadapi Argentina nanti," ujar Schafer.
Selain meminta barisan penyerangnya untuk lebih tajam lagi dalam menekan pertahanan lawan, Schafer juga mendapatkan gambaran baru dalam merancang siasat menyerang.
Hal itu didapatnya ketika para pemainya mampu menciptakan suasanan yang berbahaya di depan gawang Paraguay melalui tendangan bola mati.
"Kami memiliki banyak kesempatan dari tendangan bebas dan sepak pojok. Hanya ada satu situasi yang berbahaya bagi Paraguay, kami perlu kejutaan lain dari tendangan bebas. Tidak setiap tendangan bebas harus diarahkan langsung ke muka gawang. Saya berharap di sesi latihan kami bisa menemukan gagasan baru untuk melawan Argentina," ujar Schafer.
Lebih lanjut Schafer mengatakan bahwa Copa America merupakan sasaran antara bagi tim Jamaika. Sasaran utama mereka adalah menciptakan tim kuat untuk dipersiapkan di pertandingan babak kualifikasi Piala Dunia.
"Bagi kami turnamen ini adalah sarana untuk menemukan komposisi tim yang baik untuk dipersiapkan dalam pertandingan babak kualifikasi Piala Dunia pada Agustus dan September mendatang," ujar Schafer.
Baca Juga di HARIAN SUPER BALL, Kamis (18/6/2015)