Pembubaran Sriwijaya FC Tergantung Sponsor
Atau pilihan terakhirnya SFC harus dibubarkan karena tidak adanya dukungan dari sponsor selama tidak ada kompetisi.
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Kondisi Sriwijaya FC saat ini sepertinya berada dalam kondisi galau.
Di satu sisi SFC masih menaati aturan PSSI, di satu sisi SFC seakan tidak memiliki pilihan selain mengikuti Piala Presiden agar tidak bubar.
Atau pilihan terakhirnya SFC harus dibubarkan karena tidak adanya dukungan dari sponsor selama tidak ada kompetisi.
Sebelumnya, agar klub papan Indonesia ini tampaknya sedikit melunak dengan mengikuti turnamen-turnamen bentukan Menpora.
Hal tersebut dilakukan demi menyelamatkan nasib para pemain, pelatih dan ofisial.
Presiden SFC, Dodi Reza Alex Noerdin mengaku, bubar atau tidaknya tim Sriwijaya FC kini tergantung pihak sponsor, apakah masih mau mencairkan dana yang tersendat atau tidak.
Pihaknya tidak mungkin bisa mempertahankan tim tanpa ada iuran rutin dari sponsor.
Seperti diketahui, sejak kompetisi terhenti sponsor-sponsor besar SFC seperti PT Bukit Asam, Bank Sumsel Babel, dan Perusahaan Daerah Pertambangan dan Energi (PDPDE), kini mulai berhitung soal pencairan dana.
“Persoalan (rencana mau membubarkan tim) itu disebabkan faktor dukungan sponsor yang tiba-tiba menghilang kepada tim. Jadi tergantung dari sponsor. Itu sebenarnya yang terjadi di kita (SFC). Siapa yang mau bayar tim kalau tidak ada sponsornya," katanya belum lama ini.
Menurut Dodi, sejak rapat evaluasi pasca Indonesia terkena sanksi akhir Mei lalu, manajemen tetap berupaya mempertahankan tim.
Bahkan, pihaknya hingga membiayai sendiri kebutuhan tim menggunakan biaya talangan.
Hingga kini pun, manajemen masih memberikan hak-hak para pemain berupa gaji pemain dan pelatih, meskipun sudah dipangkas 75 hingga 90 persen per bulannya.
Kendati demikian Dodi masih memiliki secercah harapan untuk memanfaatkan waktu dalam satu pekan membicarakannya kepada sponsor-sponsor tersebut.
Apabila persoalannya hanya karena SFC tidak berlaga, kemungkinan Laskar Wong Kito akan diikutkan kompetisi.
“Saya terus optimis kalau bisa tetap dibicarakan. Mungkin kita ikutkan SFC kedepan kompetisi kalau itu kehendak sponsor. Makanya kita dulu sebaiknya seperti apa,” tegasnya.