M Danurwindo Pilih Meksiko sebagai Kiblat Sepak Bola Modern
Danurwindo menjelaskan, gaya bermain tim muda di Eropa tidak berbeda jauh dengan apa yang ia praktikan selama pertandingan.
Penulis: Syahrul Munir
Editor: Dewi Pratiwi
Laporan Wartawan Harian Super Ball, Syahrul Munir dari LSBON, PORTUGAL
TRIBUNNEWS.COM,LISBON - Piala Dunia U-20 Tahun 2015 di Selandia Baru dan Piala Dunia U-17 di Meksiko 2011 menjadi panduan utama tim Legenda Football Academy Soccer School (LFASS) Indonesia dalam menghadapi Turnamen Iber Cup U-16 2015 di Estoril, Lisabon, Portugal.
Taktik dan startegi yang diperoleh dari dua kejuaraan Piala Dunia pemain usia muda ini yang menjadi patokan pelatih untuk melawan tim Eropa di Iber Cup 2015.
Penasihat Teknik Tim LFASS Indonesia M Danurwindo mengatakan, Piala Dunia U-17 dan U-20 menjadi panduan utama dirinya dalam mengatur strategi dan taktik untuk berjuang di Iber Cup.
"Kita mengacu pada sepak bola modern yang dipraktikkan di Piala Dunia U-17 dan U-20. Ini representatif gaya bermain sepak bola modern. Saya rasa di Eropa permainannya tidak jauh dari itu," ujar M Danurwindo kepada Harian Super Ball di sela-sela persiapan berangkat menghadapi laga Perdana melawan CD Martos (Spanyol), Selasa (30/6/2015) pukul 12.15 waktu setempat.
Danurwindo menjelaskan, gaya bermain tim muda di Eropa tidak berbeda jauh dengan apa yang ia praktikan selama pertandingan. Akan tetapi, kata Danurwindo, perbedaan itu hanya satu. Sebagian besar tim Eropa itu lahir di negara yang sepak bolanya sudah jauh lebih maju dari Indonesia.
"Soal kemampuan sama. Hanya saja mereka lahir di negara yang sudah maju sepak bolanya. Itu saja. Tapi kita bisa selama anak-anak bermain konsisten," ujarnya.