Final Copa Amerika 2015, Sejarah Tercipta Siapapun yang Jadi Juara
Terakhir tim Tango berhasil meraih gelar juara pada Copa Amerika 1993 saat masih diperkuat striker legendaris Gabriel Batistuta
Editor: Yudie Thirzano
TRIBUNNEWS.COM - Argentina menurunkan trio penyerang Messi, Aguero dan Di Maria saat menghadapi Chile, Minggu (5/7/2015) dini hari WIB.
Pelatih Argentina, Gerardo Martino menurunkan formasi 4-3-3 sedangkan Chile dengan formasi 4-3-1-2 mengandalkan Sanchez dan Vargas di lini depan.
Siapapun yang meraih gelar juara akan mencetak sejarah dalam kejuaraan berusia 99 tahun itu.
Argentina mencoba mengukir kembali kejayaan setelah 22 tahun tanpa gelar di timnas senior.
Terakhir tim Tango berhasil meraih gelar juara pada Copa Amerika 1993 saat masih diperkuat striker legendaris Gabriel Batistuta. Mereka jadi juara saat menggilas Meksiko di final dengan skor 2-1.
Bila berhasil meraih juara, maka ini menjadi gelar ke-15 Argentina menyamai rekor Uruguay.
Sementara Chile juga berharap mengukir sejarah baru di Copa Amerika. Tuan rumah Chile sama sekali belum pernah menjadi juara Copa Amerika. Rekor terbaik mereka adalah runner-up pada 1955, 1956, 1979 dan 1987.
Berikut ini susunan pemain kedua tim:
Argentina starting line-up (4-3-3): Romero; Zabaleta, Otamendi, Demichelis, Rojo; Pastore, Mascherano, Biglia; Messi, Aguero, Di Maria.
Cadangan: Garay, Roncaglia, Gago, Pereyra, Higuain, Guzman, Casco, Tevez, Banega, Lamela, Lavezzi, Marchesin.
Chile starting line-up (4-3-1-2): Bravo; Isla, Silva, Medel, Beausejour; Aranguiz, Diaz, Vidal; Valdivia; Sanchez, Vargas.
cadangan: Mena, Albornoz, Fuenzalida, Pinilla, Garces, Rojas, Fernandez, Pizarro, Gutierrez, Henriquez, Herrera.