Persija Jakarta Terancam Dicoret dari Turnamen Piala Indonesia Satu
Persija bisa tercoret karena terjerat pada aspek finansial lantaran masih menunggak gaji pemainnya selama empat bulan.
Penulis: Jun Mahares
Editor: Dewi Pratiwi
Laporan Wartawan Harian Super Ball, Jun Mahares
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Persija Jakarta terancam dicoret dari turnamen Piala Indonesia Satu (PIS) yang rencananya digelar 15 Agustus 2015.
Hal ini bisa terjadi jika manajemen Macan Kemayoran tidak mampu menggaransi pelunasan gaji pemain dan pelatihnya.
Kendati bersifat turnamen pramusim, namun even yang digagas Mahaka Sports itu wajib mengantongi izin rekomendasi dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).
Dua aspek yang paling disorot BOPI nantinya menyangkut finansial dan legalitas. Tim Ibu Kota bisa terjerat pada aspek finansial lantaran masih menunggak gaji pemainnya selama empat bulan.
"Pak Menpora (Imam Nahrawi-red) memang sudah menginstruksikan BOPI untuk mempermudah izin pada turnamen pramusim. Tapi, aspek mendasar seperti finansial dan legalitas tetap menjadi perhatian khusus kami," kata Sekjen BOPI Heru Nugroho kepada Harian Super Ball.
Menyangkut permasalahan Persija, lanjut Heru, BOPI akan mengawal proses pembayaran tunggakan gaji pemain. Setidaknya harus ada kesepakatan tertulis dari manajemen mengenai proses pelunasan gaji.
"Kami harap Persija mampu melunasi seluruh gaji pemainnya. Atau setidaknya ada langkah mencicil pembayaran gaji pemain. Itupun harus ada garansi persetujuan dari pemain dan ofisial tim yang terlibat," ujarnya.
Meski demikian, hingga kini BOPI belum menerima berkas permohonan penyelenggaraan turnamen PIS dari pihak promotor. Heru berharap proses verifikasi segera dimulai untuk mempersingkat waktu kerja BOPI.
"Bukan hanya Piala Indonesia Satu, kami juga belum terima berkas dari Piala Kemerdekaan. Kami berharap surat permohonan tidak mepet sehingga proses verifikasi berjalan efektif dan tujuannya untuk memproteksi pemain dari kelalaian klub," ujarnya.
Selain berpotensi tidak lolos verifikasi, Persija juga masih terkendala permasalahan internal. Sebagian besar pemain menolak beraktivitas jika tunggakan gaji belum diselesaikan.
Dua tim peserta PIS, Barito Putera dan Persiram Raja Ampat pun menyatakan mundur. Ketidakpastian jumlah peserta dan persoalan finansial pun menjadi alasan utama kedua tim tersebut untuk undur diri.