Laporan Wartawan Harian Super Ball, Sigit Nugroho

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pelatih Gresik United, Liestiadi mengaku antusias turnamen Piala Indonesia Satu yang digagas Mahaka Sports.

"Sebagai pelaku sepak bola tentunya, saya antusias mendengar rencana turnamen. Itu berarti Gresik bisa bertanding. Saya dan pemain bisa kembali ke lapangan dan bisa dapat penghasilan tentunya," kata Liestiadi kepada Harian Super Ball, Minggu (12/7/2015).

Liestiadi mengaku, akibat kompetisi vakum, dia dan pemain tidak mendapatkan penghasilan dari sepak bola. Padahal keluarganya perlu dinafkahi.

"Ya, saya berharap turnamen itu bisa digelar sesuai rencana. Saya dan pemain siap bertanding kapan saja," ucap Liestiadi.

Mantan pelatih Persiba Balikpapan itu menerangkan, dirinya sudah dihubungi manajemen untuk menyiapkan tim di turnamen yang sudah mendapat lampu hijau dari PSSI itu.

"Saya sudah diminta mengumpulkan pemain setelah Lebaran. Lalu akan segera melakukan latihan. Jika semuanya berjalan lancar, maka persiapan bisa dilakukan sedini mungkin. Asalkan turnamen itu benar-benar dipastikan bisa dilaksanakan," terang Liestiadi.

Bahkan Liestiadi memasang target timnya bisa menjadi juara di turnamen itu."Minimal kami bisa jadi runner up di turnamen itu.Pokoknya targetnya adalah dapat hasil maksimal," ujar Liestiadi.

Liestiadi menambahkan, meski hanya turnamen, tetapi dirinya tetap serius menghadapinya.

"Saya punya filosofi sepak bola yang harus serius, fokus, dan kerja keras di dalam pertandingan apapun, walaupun hanya berlaga di sebuah turnamen. Saya selalu meminta kepada anak-anak untuk pantang menyerah. Anak-anak harus mendapat hasil maksimal di laga apapun," tambah Liestiadi.

Sayangnya soal gaji, Liestiadi belum bisa membeberkan. Pasalnya dia dan pemain belum bertemu dengan manajemen untuk membicarakannya.

"Soal gaji memang belum dibicarakan, tetapi pada prinsipnya berapapun yang diberikan tidak masalah karena yang terpenting adalah bisa bertanding. Jadi saya yakin seluruh pemain pasti mau bertanding di turnamen itu," tutur Liestiadi.

Meski demikian, Liestiadi meminta kepada Mahaka Sports untuk bisa memastikan perangkat pertandingan dan aturan pemain.

"Yang agak rancu adalah klub tidak bisa mengambil pemain dari klub lain. Padahal itu hak pemain, karena saat ini klub tidak ada aktifitas dan rata-rata kontrak sudah diputus sementara. Jangan sampai aturan itu ditetapkan, karena akan merugikan pemain dan klub," jelas Liestiadi.

Liestiadi juga meminta kepada pemerintah (Menpora) untuk mendukung turnamen itu.

"Sangat disayangkan kalau pemerintah dan pihak kepolisian tidak memberikan izin. Pasalnya kami sudah menunggu turnamen seperti ini. Kami butuh pekerjaan untuk menafkahi keluarga. Seharusnya pemerintah memperhatikan itu," ujar Liestiadi.

Saat ini posisi Liestiadi adalah wait and see, karena belum mendapat kejelasan keberlangsungan turnamen.

"Kabarnya Mahaka Sports belum mendapatkan izin. Jadi saya menunggu bagaimana kelanjutan turnamen itu. Manajemen juga sedang menunggu pertemuan lanjutan dari Mahaka Sports, terutama mengenai kepastian tim yang ikut dan jadwal pertandingan. Jika sudah jelas, kami bisa segera berlatih," papar Liestiadi.

Ketika pertemuan di Jakarta, Mahaka Sports menjelaskan tentang subsidi klub hingga format turnamen. Mahaka Sports juga telah menentukan empat tim sebagai tuan rumah.Hanya saja, Mahaka Sports masih akan menunggu tambahan tim LSI dari total kuota 16 tim.