Presiden PSSI Sampaikan Ucapan Selamat Idul Fitri 1436 H
Presiden PSSI La Nyalla Mahmud Mattalitti menyampaikan ucapan selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriyah
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Presiden PSSI La Nyalla Mahmud Mattalitti menyampaikan ucapan selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriyah kepada stakeholders sepakbola tanah air.
"Dari lubuk hati yang paling dalam, atas nama pribadi dan sebagai ketum PSSI, saya sampaikan, selamat berlebaran kepada seluruh komunitas sepakbola di Indonesia, khususnya kepada kaum muslim yang merayakannya," papar La Nyalla MM, Rabu (16/7).
Idul Fitri adalah momentum yang tepat untuk kembali pada fitrahnya, dan saling memaafkan. Dalam konteks itu, Presiden PSSI 2015-2019 ini dengan rendah hati menyatakan bahwa sebagai manusia biasa ia juga tak luput dari kekeliruan atau kekhilafan.
Tidak ada orang yang tak pernah berbuat kesalahan. Adalah elok apabila dari kealpaan tersebut kita mengevaluasi diri agar kedepannya bisa lebih baik dan bijak.
Beberapa hari lalu PSSI memenangkan gugatan atas pemberian sanksi administratif dari Kantor Menpora, yang tidak mengakui seluruh kegiatan dari otoritas sepakbola nasional.
Dalam amar putusannya Pengadilan Tata Usaha Negeri (PTUN) Jakarta mengabulkan seluruh gugatan PSSI terhadap Kantor Menpora, khususnya pencabutan sanksi yang lebih dikenal sebagai pembekuan PSSI itu.
Menyikapi putusan PTUN tersebut, La Nyalla MM menegaskan kembali, bahwa sesungguhnya ini bukan soal kalah atau menang. Ini adalah mengenai pengakuan atas kedaulatan PSSI, sebagai kepanjangan tangan dari FIFA untuk Indonesia.
"PSSI itu sepenuhnya tunduk pada FIFA, demikian juga dengan sepakbola secara global," kata Presiden PSSI yang terpilih pada KLB 18 April 2015 di Surabaya, Jatim.
Indonesia dikenai sanksi skorsing oleh FIFA sejak 30 Mei 2015 menyusul keengganan Menpora Imam Nahrawi untuk mencabut keputusan pembekuan PSSI. FIFA tidak memberi toleransi atas intervensi pemerintah yang terlampau jauh.
Alih-alih memulihkan kembali PSSI, Menpora Imam Nahrawi bahkan bertindak lebih refresif dengan membentuk Tim Transisi, yang diimplementasikan sebagai PSSI. Langkah kontra-produktif menpora ini dinilai semakin melecehkan FIFA.
Tim Transisi saat ini memaksakan menggelar Turnamen Piala Kemerdekaan. Sementara itu, Mahaka Sports & Entertainment yang dimiliki oleh pengusaha Erick Tohir berencana menggelar Turnamen Indonesia-1, yang belakangan berganti nama menjadi Turnamen Piala Presiden.
PSSI akan merekomendasi kegiatan yang digelar oleh Mahaka karena tidak bersentuhan dengan tim transisi.
Presiden PSSI sebelumnya juga sudah menegaskan tentang segera digulirkannya kembali seluruh strata kompetisi PSSI, diharapkan mulai Oktober 2015 mendatang.