Delapan Pemain Vitesse Terganjal Masalah Visa Inggris
Ternyata bantuan justru datang dari Feyenoord dan Ajax Amsterdam, yang memberitahu soal lembaga bernama VisumPro.
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Masalah pesepak bola terganjal visa ternyata juga dialami pesepak bola klub Vitesse. Delapan pemain klub asal Belanda harus mengurus visa terlebih dulu untuk masuk ke Inggris, untuk bertanding di Liga Europa melawan Southampton. Demikian diwartakan Telegraaf.
Vako Qazaishvili (Georgia), Marvelous Nakamba (Zimbabwe), Danilo Pantic dan Uros Djurdjevic (Serbia), Renato Ibarra (Ekuador), Milot Rahsica (Albania), dan Denis Olynyk (Ukraina) nyaris tidak bisa masuk Inggris, karena peraturan keimigrasian di Inggris mengharuskan warga negara-negara asal kedelapan pemain ini mengurus visa untuk masuk Inggris. Masalahnya, untuk mendapat visa Inggris membutuhkan waktu yang lama.
Hal ini sempat membuat Peter Bosz, pelatih Vitesse, pusing. Dia minta bantuan ke mana-mana, termasuk ke KNVB dan FIFA untuk mengurus masalah visa ini.
Ternyata bantuan justru datang dari Feyenoord dan Ajax Amsterdam, yang memberitahu soal lembaga bernama VisumPro. Lembaga ini adalah biro jasa pengurusan visa di Belanda.
Hanya saja, untuk mendapatkan visa lebih cepat dari prosedur resmi itu, 8 pemain Vitesse itu tak bisa melakukannya di Belanda. Alhasil para pemain itu harus ke konsulat Inggris yang berada di Paris, Prancis.
Hal ini benar-benar membuat Bosz kesal, karena hari yang seharusnya digunakan para pemain itu istirahat, malah dipakai untuk mengurus visa Inggris di Paris.
"Peraturannya memang begitu, dan memang harus dilakukan. Tapi tetap saja menyebalkan karena kami baru mengetahui masalah ini 5 hari sebelum pertandingan di Southampton," kata Bosz.
Berita Ini Juga Dimuat di HARIAN SUPER BALL, Kamis (30/7/2015)