Rahmad Darmawan Bernostalgia di Stadion Kalbat Manado
RD, sapaan akrab Rahmad menilai laga eksebisi tim Star Ball menghadapi kumpulan pemain bintang Sulawesi Utara seperti reuni.
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Kunjungan Rahmad Darmawan dan tim Star Ball ke Stadion Klabat Manado menjadi ajang nostalgia dengan para pemain bintang Persma Manado. Tampil di Manado jadi pengalaman pertamanya sejak 10 tahun silam.
RD, sapaan akrab Rahmad menilai laga eksebisi tim Star Ball menghadapi kumpulan pemain bintang Sulawesi Utara seperti reuni.
"Ini kali pertama akan main di Stadion Klabat lagi sejak sepuluh tahun yang lalu saat menangani Persipura (Jayapura). Lalu, sering tandang ke (Maesa, Stadion milik Persmin Minahasa) Tondano dan Bolmong," kata RD.
RD berharap sepak bola Sulut bisa kembali eksis di kancah sepak bola nasional. Meskipun kompetisi tengah "mati suri", tetapi pembinaan sepak bola kelompok umur harus berjalan untuk kemajuan daerah. Dengan catatan, pemerintah pun harus terlibat dan mendukung penuh.
RD ditunjuk menjadi pelatih tim Star Ball yang dihuni mantan pemain tim nasional. Nama-nama tenar seperti Bima Sakti, Kurniawan Dwi Yulianto, dan Rochi Putiray ikut terlibat.
Asisten pelatih Persija Jakarta Francis Wewengkang pun tergabung dalam tim Star Ball sebagai pemain. Enal, sapaan Wewengkang, berharap geliat sepak bola di tanah kelahirannya (Manado) kembali meningkat dan memunculkan talenta.
"Sebagai putra daerah, saya berharap sepak bola Sulut yang lama tertidur bisa kembali bangkit serta mempertahankan tradisi menyumbang pemain ke Timnas Indonesia," ujar Enal.
Tim Star Ball yang dihuni sejumlah mantan pemain tim nasional sepak bola Indonesia pun menujukkan kedigdayaannya atas Bintang Sulut. Kurniawan cs sukses menaklukkan tuan rumah, 5-3.